Versi singkat:
pembuatan kartu ATM Jenius untuk anak-anak yang terhubung dengan rekening orang tuanya.
Versi ribetnya:
Revolusioner sebagai bank digital pertama di Indonesia, Jenius hadir dengan teknologi dan fitur terbaru untuk memenuhi kebutuhan kaum era millenial. Kemudahan yang ditawarkan Jenius gak bisa ditolak dengan pergerakan teknologi yang sejalan dengan demand para millenials. Akan tetapi, millenials bakal ketemu masalah baru dalam 5-10 tahun mendatang, yaitu natur manusia untuk survive dan reproduce.
Millenials akan menciptakan generasi baru dimana akan timbul demand untuk membantu mengurus keuangan (tabungan) si cilik. Kebutuhan perbankan untuk anak sering diabaikan oleh bank konvensional dengan berbagai alasan, seperti: memperbanyak data konsumen yang belum penghasilan dan flow keuangan yang tergolong sangat kecil. Tetapi hal ini akan menjadi peluang jika diterapkan sekarang. Saya (anak kelahiran 2000) pertama kenal dengan bank pada tahun 2009 di mana saat itu ada program kartu ATM untuk anak kecil. Rasanya senang banget punya kartu ATM sendiri walaupun rekening atas nama orang tua. Fitur saat itu adalah (1) bebas biaya admin (2) minimal setoran bank Rp 20.000 (3) penarikan langsung dari mesin ATM. Udah, itu aja. Terlalu rumit untuk pengertian anak 9 tahun pentingnya menabung di bank. Saat itu tidak ada smartphone, kami masih bermain secara offline (kelereng, layangan, sepeda) dan tidak timbul urgensi menabung di bank cilik. Alhasil, rekening tersebut saya tinggalkan dan sampai sekarang tidak tahu nasibnya seperti apa.
Teknologi terus berevolusi dan akhirnya demand baru lahir 10 tahun sesudah fitur itu diperkenalkan pada publik. Siapa anak zaman sekarang yang gak punya smartphone? Anak sekolah zaman sekarang minimal memiliki smartphone (terlebih karena kondisi pandemi di mana pembelajaran serba-online). Lalu hal-hal yang mereka lakukan pada smartphone sudah seperti user dewasa.
Memangnya apa aja? E-commerce, subscription music, bayar bimbel online, nonton di platform, bahkan top-up diamond secara diem-diem hehe. Konsumsi di dunia online zaman sekarang tak terbatas dan boleh dibilang anak zaman sekarang lebih canggih dari orang tuanya, ke depannya akan seperti itu para bocil pasti lebih canggih dari millenials.
Dengan Jenius memperkenalkan alat sistem pembayaran dengan pengawasan orang tua, cashflow anak-anak akan lebih mudah dikontrol serta sangat membantu orang tua dalam finansial anak. Memperkenalkan Jenius Family, kartu ATM buat anaknya millenials! (Atau namanya diubah menyesuaikan pasar.)
Caranya gampang banget, cukup lampirkan Kartu Keluarga dengan minimal usia anak 9 tahun (biar senasib sama saya hehe) lalu adik-adik akan dapet kartu ATM sub-account parents-nya. Kartunya bisa berfungsi layaknya kartu Jenius biasa (VISA/withdraw/e-purchase) buat jajan dengan limit yang bisa diatur sama orang tua & jejak belanja digitalnya dapat dimonitor.
Tambahkan fitur Flexi Saver supaya anak rajin nabung. Orang tua senang, anak senang. Lalu saat anak sudah memiliki KTP, rekening tersebut bisa di-upgrade sebagai rekening pribadi, tapi level account-nya tetap berlanjut. Asyik bukan? Sekian ide saya dari pengamatan sosial sejauh ini hehe. All the best for the team & developers!