Hi Co.Creators!
Kali ini kita akan membahas tips mengembangkan desain portofolio UI/UX kamu. Jika kamu belum pernah membuat sebuah desain portofolio, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah membangun sebuah website portofolio. Website ini bakal jadi langkah awal kamu biar kamu bisa mendapatkan klien dan pekerjaan di bidang UI/UX Design.
Website portofolio memungkinkan kamu untuk membuat tautan ke profil media sosial yang kamu miliki terkait dengan UI/UX. Selain itu, kamu juga bisa menautkan video yang menjelaskan mengenai beberapa contoh prototipe produk yang pernah kamu buat. Pastikan video yang kamu tautkan tersebut menarik dan mengekspresikan kreativitas kamu secara visual dan desain. Kamu bisa menggunakan Behance dan Dribble Playbook untuk menjelaskan proses UX-nya langkah demi langkah.
Setelah website portofolio pertama kamu jadi, beberapa langkah di bawah ini bisa membantu kamu mengembangkan dan merapikan website portofolio tersebut, lho!
Your Value
Di website portofolio, kamu harus menampilkan satu baris kalimat spesifik yang menyatakan keunikan yang membedakan antara kamu dan UI/UX Designer lainnya.
Sumber: leomargonzalez.com
Project Flow
Pilih proyek-proyek terbaik yang akan kamu tampilkan di website dengan bijak. Sebagai awal yang baik, kamu bisa menampilkan 5-10 proyek. Gunakan flow yang jelas dan konsisten dalam menceritakan proses pengerjaan masing-masing proyek tersebut. Ceritakan secara spesifik proses desain tersebut, mulai dari permasalahannya hingga solusi yang bisa kamu hadirkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sumber: kurtwinterdesign.com
Personality
“People love working with people they connect with.” Portofolio kamu adalah gambaran diri kamu sendiri. Ceritakan sedikit tentang profil dan pengalaman kamu sebagai seorang UI/UX Designer agar klien dan recuiter lebih mengenal kamu lagi.
Sumber: toyfight.co
Testimonials
“People trust people.” Tambahkan beberapa testimonial dari klien atau teman yang pernah bekerja sama dengan kamu ketika terlibat dalam sebuah proyek. Testimonial ini bisa bantu kamu mendapatkan klien atau dilirik oleh recruiter tempat kamu melamar pekerjaan. Jangan pernah takut meminta testimonial dari klien atau teman yang pernah bekerja sama dengan kamu, ya.
Sumber: Anmol Sarita Bahl
Clear Navigation
Klien dan recruiter biasanya hanya memiliki waktu yang terbatas untuk melihat website portofolio kamu. Jadi, pastikan semua informasi dan pilihan menu yang terdapat di website kamu tertata rapi dan gak sulit diakses.
Perlu diperhatikan bahwa semakin rapi dan menarik portofolio kamu, semakin mudah kamu dilirik oleh klien dan recruiter.
Selamat merapikan website portofolio kamu, ya!