Saat pertama kali memiliki paspor tentu merupakan kebanggaan tersendiri kala itu, terlebih beberapa tujuan luar negeri yang sudah menumpuk di bucket list. Salah satunya negara tetangga terlebih dahulu, Malaysia dan Singapura.
2012 menjadi tahun pertama saya menjejakkan kaki di tanah orang. Negeri Jiran menjadi pilihan pertama saya. Karena ini adalah kali pertama saya keluar negeri, maka saya banyak bertanya ke beberapa rekan maupun saudara-saudara saya yang sudah sering bolak-balik luar negeri, terutama Malaysia. Mulai dari tujuan wisata, akomodasi, transportasi, kuliner, souvenir khas hingga barang-barang yang kita incar yang mungkin lebih murah di sana ketimbang di Indonesia. Dan semua itu berpusat di satu hal yang penting yaitu, Mata uang Ringgit.
Sudah sekitar 5-6 Money Changer saya datangi, namun kurs satu tempat dengan tempat yang lainnya selalu berbeda-beda, dan perbedaan nya lumayan jika dibandingkan satu sama lain. Lalu saya menukarkan sejumlah Rupiah dengan Ringgit, saya menerima cukup banyak lembar Ringgit dan beberapa koin. Dompet saya langsung penuh dengan lembaran-lembaran uang tunai Ringgit tersebut. Agak sedikit merepotkan, karena saya diberikan pecahan yang ternyata bagi orang-orang Malaysia, pecahan tersebut sangat besar sehingga sulit untuk memberikan kembalian. Terlebih mesin top-up MRT nya tidak menerima pecahan tersebut. Makin pusing lah saya kala itu.
Kendala berikutnya adalah mitos yang kadang selalu terjadi pada sebagian dari kita yaitu, Uang tunai akan selalu cepat habis ketimbang Uang digital. Setidaknya hal itu terjadi pada saya. Pecahan Ringgit terbesar, begitu sudah dipecah menjadi nominal lebih kecil akan lebih cepat habis. Beli tiket, beli makanan, beli minuman, bayar ini, bayar itu, tahu-tahu sudah tinggal 20% dari budget awal. Tidak terkontrol.
6 tahun berselang, saya kembali mendapat kesempatan untuk berpergian keluar negeri dan kali ini saya berangkat ke Singapura demi menonton sebuah konser. Dan sekarang saya sudah menemukan cara pintar bertransaksi di luar negeri ala Jenius.
Kala itu perkembangan finansial di Indonesia, terutama finansial berbasis digital merupakan sesuatu yang mewah. Jenius dari Bank BTPN adalah salah satu pionir dari finansial berbasis digital di Indonesia. Saya mempelajari fitur-fitur nya terlebih dahulu melalui website jenius.com sebelum memutuskan untuk membuka akun. Saya menyesal kenapa saya terlambat 2 tahun mengenal bank digital bernama Jenius ini. Fitur-fitur nya sangat mendukung kegiatan finansial saya terutama soal valuta asing.
Pengalaman perjalanan saya di luar negeri sejak saat itu berubah total. Mau tahu perubahan drastis di sisi finansial saya? Let’s go!
**Informasi Kurs Valuta Asing yang bersaing, Lengkap dengan Simulator nya**
Hingga tulisan ini dibuat, Jenius menyediakan 7 mata uang asing untuk diperjualbelikan. Australian Dollar (AUD), European Euro (EUR), Great Britain Poundsterling (GBP), Hongkong Dollar (HKD), Japan Yen (JPY), Singaporean Dollar (SGD), dan United States Dollar (USD).
Informasi ini dapat kamu akses melalui aplikasi Jenius, pilih Profile, Jenius Help, lalu klik Exchange Rates & Simulation.
Cara belinya pun gampang, Jika kamu mempunyai saldo aktif di dompet IDR kamu, kamu tinggal Move Balance aja ke mata uang pilihan kamu. FROM dari Indonesian Rupiah (IDR), TO nya mata uang asing pilihan kamu, misalnya Singaporean Dollar (SGD). Cara jualnya, tinggal lakukan hal sebaliknya, mudah kan?
Ada poin penting yang mesti kamu perhatikan sebelum kamu bertransaksi mata uang asing di aplikasi Jenius, yaitu transaksi jual beli mata uang asing hanya dapat diakses setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 9 pagi hingga 3 sore WIB, dan bukan pada hari libur nasional.
Setelah kamu berhasil membeli mata uang asing, maka yang harus kamu lakukan berikutnya adalah menghubungkan kartu debit Jenius kamu yang berwarna Oranye (m-Card) agar saldo mata uang asingnya bisa langsung kamu gunakan di Negara tujuan kamu.
**Menghubungkan m-Card dengan Saldo Mata Uang Asing**
Caranya gampang banget, ga pake ribet! Tinggal masuk ke halaman utama Jenius, lalu pilih jenis mata uang asing yang sudah memiliki saldo aktif, lalu klik “Link to m-Card”. Jika muncul peringatan, cukup tekan Yes, Proceed. Tunggu beberapa saat, dan voila! Kartu debit Jenius kamu sudah menjadi mata uang asing.
Cara mengembalikan ke Rupiah juga mudah, tinggal pilih Indonesian Rupiah (IDR), lalu klik “Link to m-Card”. Jika muncul peringatan, cukup tekan Yes, Proceed. Tunggu beberapa saat, dan Kartu debit Jenius kamu sudah kembali menjadi mata uang Rupiah tercinta. Keren kan?
**Tarik tunai di Luar Negeri**
Gelisah ga megang uang tunai sama sekali? Tenang, ga usah ke Money Changer lagi, tinggal menuju ATM apapun yang berlogo VISA, langsung masukin PIN seperti biasa. Kamu bisa tarik tunai dengan batasan yang berbeda-beda di tiap negara. Biaya tarik tunai sebesar 25 ribu akan dikenakan per transaksi.
**Pintar dengan Jenius**
Buat Generasi cashless seperti saya, fitur Jenius satu ini bikin nyaman. Kartu Debit Jenius kamu yang sudah terhubung dengan mata uang asing dapat digunakan untuk belanja, mau beli makanan, minuman, atau apapun itu, sudah bisa dibayar menggunakan Kartu Debit Jenius. Kartu Debit Jenius berada di jaringan VISA, artinya jika mesin EDC merchant tersebut menerima jaringan VISA, maka Kartu Debit Jenius bisa digunakan untuk membayar di merchant tersebut.
Mau naik MRT, ga usa ribet pake EZ-Link (kartu transportasi nya orang-orang Singapura), langsung sentuh aja pake Kartu Debit Jenius kamu yang sudah dilengkapi dengan fitur contactless. Gokil kan?
Makin pintar bersama Jenius.