Dalam hidup dapat terjadi banyak kemungkinan, bisa jadi kamu di PHK, bisa jadi kita terkena sakit keras hingga mengeluarkan banyak biaya, dan hal lainnya yang tentu saja tidak kita harapkan terjadi.
Jika membahas tentang investasi dana darurat, banyak sekali opsi yang tersedia. Dari stock hingga bond sampai ke berbagai macam bentuk mata uang kripto. Berikut keuntungan dan kerugian dari investasi dana darurat.
Investasi atau Nggak Investasi: Mana yang terbaik?
Sejauh kita fokus sama dana darurat, keputusan untuk berinvestasi sepenuhnya merupakan keputusan pribadi yang bergantung pada banyak faktor.
Contohnya, jika kamu bekerja sebagai kontraktor tunggal atau bekerja di industri yang berubah secara cepat dengan keamanan pekerjaan yang relatif rendah. Kita pastinya tak ingin mengambil keputusan investasi yang merugikan. Tanyai pada diri sendiri akankah kita bersedia mengambil resiko pada seluruh atau hanya sebagian dana darurat jika terjadi kegagalan investasi sebelum kita mengambil uang dari tabungan simpanan.
Sebagai tambahan, jika kita tak memiliki banyak uang untuk berinvestasi, tidak akan ada banyak pilihan investasi yang tersedia dikarenakan kebanyakan mengharuskan menyetorkan uang dengan minimal nominal tertentu yang harus disesuaikan.
Rekening Tabungan dan Suku Bunga

Dari kebanyakan kita, dana darurat terpisahkan dari rekening tabungan. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan jika ingin mengambil seluruh atau hanya sebagian dana darurat kita. Misalnya, jika dana darurat kita ada di Deposito, dalam kasus Jenius ialah Maxi Saver, uang yang dicairkan pada tanggal lain sebelum jatuh tempo hanyalah dana yang ditempatkan saat pembukaan.
Bagaimana bila kita atau anggota keluarga jatuh sakit dan biaya rumah sakitnya sangatlah mahal? Kita akan terbebani jika sebagian dana darurat ada di stock market atau di bond.
Menginvestasikan Dana Darurat dengan Cerdas

Menyimpan dana darurat dengan utuh bukannya tanpa masalah. Ketika kita mengambil keuntungan dari menginvestasikan simpanan kita, kita perlu mempertimbangkan masalah inflasi.
Faktor dari inflasi yang mana membuat seluruh nilai simpanan bisa saja konstan atau bahkan berkurang, bahkan ketika suku bunga terhitung. Dan banyak orang memutuskan untuk menginvestasikan seluruh dana daruratnya dibandingkan hanya sebagian dana karena faktor inflasi ini.
Jika kita mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana darurat kita, dan nggak merasa nyaman dalam memilih investasi online yang ada, kamu dapat menyewa penasehat keuangan yang dapat membantu meningkatkan dana darurat dengan portfolio yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Pasar Investasi Mata Uang Kripto

Akhir-akhir tahun ini, mata uang kripto (cryptocurrency) telah mendominasi dunia investasi. Namun berinvestasi dalam mata uang kripto, termasuk Bitcoin, Ethereum, Zcash.
Ahli keuangan mengatakan tidak, meminta orang-orang untuk berinvestasi di mata uang kripto dengan sangat kehati-hatian. Per Juli 2018, ada lebih dari 1500 jenis mata uang digital, banyak yang tak stabil..
Goal dari dana darurat adalah untuk membantu kita bertahan dari situasi darurat yang bisa muncul kapan saja. Bukan berarti rekening kita bisa berkurang 50% dalam beberapa bulan. Dan hal tersebut sangat dapat terjadi jika kita berinvestasi di dunia mata uang kripto.
Dibandingkan dengan saham (stock) jenis dividend-paying, satu-satunya sumber dari return mata uang digital ialah harganya semakin meningkat. Singkatnya, saham bergantung oleh potensi perusahaan dan aliran uang dimana mata uang kripto berdiri mandiri, nilainya ditentukan oleh supply & demand.
Kesimpulan
Dana darurat merupakan penghasilan bersih yang aman dan nyata dimana dapat kita gunakan ketika hal yang tak diharapkan terjadi. Namun ketika disimpan ditabungan, tak akan banyak suku bunga yang disediakan dan bisa berkurang berkat inflasi.
Pada akhirnya, keputusan untuk berinvestasi atau tidak dari tabungan kita merupakan keputusan pribadi, tentunya dengan keuntungan dan kerugian yang ada.