Jumlah total per tahun yang kita hasilkan tak sepenuhnya menjabarkan pendapatan kita. Bekerja 40 jam per minggu demi Rp 36.000.000 sungguh berbeda dibanding bekerja 90 jam per minggu demi Rp 36.000.000.
Untuk mengetahui nilai waktu kita, tanyailah diri sendiri: Berapa uang yang dihasilkan per jam?
Berikut beberapa cara untuk menghitung atau mengkalkulasi berapa banyak uang yang kita hasilkan per jamnya:
Perkiraan Kasar: Abaikan Angka Nolnya, Bagi 2
Cara kasaran untuk mengetahui rate per jam ialah dengan mengasumsikan bahwa kita bekerja 2000 jam per tahun.
Mengapa 2000 jam? Asumsikan kita bekerja penuh waktu/full-time, dengan dua minggu waktu libur, dan nggak ada lembur.
40 jam per minggu dikalikan 50minggu per tahun sama dengan 2000 jam.Dengan asumsi ini yang ditanamkan, tuliskan gaji tahunan, abaikan enam angka nol dibelakang, dan kemudian bagi nominal yang ada dengan angka dua.
Metode yang Tepat: Analisa Rasio
Tentu saja, metode yang tertera diatas tadi itu baru perkiraan kasarnya. Tak setiap orang bekerja dengan standar 40 jam per minggu dan tanpa lembur.
Beberapa orang bekerja diatas 50/60/80 jam per minggunya. Sedangkan beberapa lainnya bekerja paruh waktu/sampingan.
Untuk mengatasi kondisi ini, maka diperlukan metode tepat untuk mengetahui berapa banyak sih uang yang kita hasilkan per jam. Metode ini disebut metode analisa rasio.
Analisa rasio melibatkan perhitungan hubungan antara jam kerja dengan pendapatan kita. Jika kita menghasilkan Rp 4.000.000 untuk 40 jam per minggunya, rasio rupiah ke rupiahnya jadi 10 banding 1 (atau Rp 100.000 per jamnya).
Asumsikan kita mendapat kenaikan gaji Rp 5.000.000 per minggu. Menurut terawangan atau ilmu kira-kira kelihatannya rasio rupiah ke rupiahnya meningkat jadi 12,5 banding 1 (Rp5.000.000 dibagi 40 = Rp 125.000 per jamnya). WOW 😀
Namun promosi gaji/jabatan tersebut memaksa kita untuk bekerja 60 jam per minggu. Rasio rupiah ke rupiah jadi hanya 8,3 banding 1 saja. (Rp 5.000.000 dibagi 60 = Rp 83.333 per jamnya)
Nb: Dikata lain, gaji kita naik, namun rasio jam turun
Berikut illustrasi rangkuman yang mungkin dapat lebih dicerna dengan mudah.