Jujur, saya tidak pernah tahu jika kartu Jenius bisa digunakan untuk transaksi di luar negeri. Tujuan memiliki kartu ini dan aplikasinya untuk menabung valas (Mata Uang Asing). Sebagai pejalan yang banyak mimpi, saya selalu merencanakan trip besar selama beberapa tahun. Agar tabungan jalan-jalan ini tidak tergerus inflasi dan turunnya nilai mata uang rupiah, saya menabung dalam bentuk mata uang asing. Mata uangnya tergantung negara impian. Jika saya memimpikan Negeri Paman Sam, maka saya akan menabung Dolar. Jika saya ingin ke Eropa maka saya akan menabung mata uang Euro. Bodohnya setelah kartu diterima saya lupa meletakan di mana karena semua transaksi dilakukan digital dengan aplikasi.
Jalan-Jalan Saat Corona
Perjalanan ke Rusia pertengahan Februari 2020 ke Rusia sebetulnya agak berisiko. Meski di Indonesia belum ada kasus positif COVID-19, Thailand negara tempat pesawat transit sudah ada kasus positif. Namun, kami sudah merencanakan perjalanan ini 6 bulan lalu. Kapan lagi mendapatkan tiket pesawat Jakarta-Moscow PP dengan harga 6 juta Rupiah? Hampir semua akomodasi, transportasi, dan paket trip di Rusia untuk melihat aurora sudah dibayar lunas. Karena salah satu syarat wajib mengurus visa Rusia dengan melampirkan itinerary lengkap, termasuk semua bukti pembayaran akomodasi dan tiket transportasi.
Kota pertama yang kami sambangi adalah Murmansk. Setelah transit di Moskow sekitar 4 jam, kami terbang kembali ke utara Rusia selama 3 jam. Saat mendarat langsung disambut suhu -20 derajat Celcius. Selama di Murmansk, hampir tidak ada kendala karena saya masih bisa mengambil uang dengan kartu debit bank Indonesia di ATM.
Bersyukur akhirnya kami bisa melihat aurora yang ternyata harganya jauh lebih murah dibandingkan jika ke Norwegia. Beberapa destinasi wisata kami lewati karena badai salju, tapi beruntungnya mendapat destinasi wisata lain seperti snow village. Saat akan terbang ke Moskow terjadi sedikit drama, karena barang bawaan saya terdiri 2 tas, maka diharuskan membayar kelebihan bagasi. Wah, tampaknya saya harus kembali mengambil Rubel di Moskow.
Membeli Kartu Metro dengan Jenius
Metro alias kereta bawah tanah adalah satu-satunya transportasi mudah, murah, dan antimacet di Rusia. Selain itu, stasiun metro di Rusia memiliki desain yang cantik dan wajib menjadi tempat berfoto. Hal pertama yang kami lakukan di Moskow membeli kartu metro dan sialnya ternyata kartu kredit saya ditolak oleh mesin otomatis tiket. Akhirnya saya pun menggunakan kartu Jenius milik rekan saya, Barata. Duh saya jadi takut, bagaimana jika kartu debit saya ditolak mesin ATM di Moskow?
“Tenang, ada Barata… Minta ambilin aja Barata, rate-nya bagus di kartu dia,” ujar teman saya, Febry.
Saya pun jadi kepo lalu membandingkan nilai tukar Rubel kartu Jenius dengan kartu debit saya. Walau perbedaannya beberapa belas rupiah saja, kalau dikalikan ribuan kan lumayan juga. Sejak saat itu saya selalu mengandalkan Batara dan kartu Jenius-nya untuk mengambil Rubel di mesin ATM.
“Tenang, Bestie, aku langsung bayar sesuai rate hari ini,” rayu saya ke Batara ketika dia berdalih takut uangnya tak cukup.
Selama di Moskow kami bertahan untuk tidak banyak belanja karena setelah riset di internet, beberapa oleh-oleh lebih baik dibeli St. Petersburg. Hanya saja Batara belanja beberapa mantel bulu rubah, itu juga jastip ibu-ibu teman geng arisannya.
Kartu Kredit Ditolak di St. Petersburg
Kereta kami sampai di St. Peterburg pukul 1 dini hari. Kota ini terasa dingin, tapi kelap-kelip lampu bangunan tua membuat saya langsung jatuh cinta. Rasanya tak sabar untuk mengelilingi dan menyambangi semua bangunan bersejarah di sini. Rencana kami menghabiskan waktu tiga malam empat malam di sini. Setelah berkeliling rencana ada agenda berburu oleh-oleh.
Saat berjalan-jalan di St. Petersburg mensurvei beberapa toko dan mencari beberapa oleh-oleh yang mudah dibawa. Kami menemukan banyak toko lucu; mulai dari suvenir saya toko permen tematik bajak laut bernama Pirat Marmelad. Wah, rasanya tidak sabar untuk mencicipi permen dan cokelat lucu. Saat akan membayar dengan kartu kredit tidak bisa dipakai. Waduh bagaimana kalau besok ditolak lagi? Ya kalau ditolak cewek sudah biasa, tapi kalau kartu kredit ditolak, rasanya pedih. Apalagi itu kartu kredit satu-satunya. Saya kembali meminta bantuan Batara untuk membayarkan permen dengan kartu debit Jenius miliknya. Walau sebetulnya ini tes ombak. Kalau kartu Jenius Batara bisa untuk transaksi di St. Petersburg artinya semua aman.
Sejak saat itu saya melakukan deposit di kartu Jenius milik Batara agar dia tidak mengeluh saya minta tolong dibayarkan belanjaan atau tiket masuk museum. Batara tidak protes apalagi kalau kami iming-imingi transfer dibulatkan ke atas, lumayan kan bisa buat ngopi. Karena udara di Rusia dingin kami punya kebiasaan nongkrong di gerai kopi merek Amerika berawalan S. Harga kopinya memang tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia, tapi harga kue bisa setengah dibandingkan di Indonesia. Bayangkan croissant lebih enak dan besar, harganya jauh lebih murah. Nah, kalau sudah nongkrong begini urusan bayar membayar dipasikan Batara dengan kartu saktinya: Jenius.
Batara menjelaskan jika tahun depan saya jalan-jalan ke Amerika langsung saja menghubungkan saldo valas Dolar Amerika ke m-Card. Maka m-Card bisa digunakan seperti kartu debit. Wih, senangnya punya kartu oren. Sayang kartu saya ketinggalan di rumah.
Masuk Winter Palace
Kalian pasti pernah menonton film kartun Anastasia yang ternyata setting-nya di salah satu istana mewah di St. Petersburg. Istana yang konon punya 1.500 kamar ini kini menjadi wisata sejarah utama di St. Petersburg. Meski jadwal perjalanan padat dan terasa berkejar-kejaran, kami menyempatkan diri memasuki istana bergaya Rococo. Harga tiketnya tergolong terjangkau peninggalan sejarah sedahsyat ini, yaitu sekitar 800 Rubel atau 160 ribu Rupiah. Pembelian tiket melalui mesin dan lagi-lagi kami mengandalkan kartu Jenius milik Batara. Buat yang kepo dengan caranya, simak berikut vlog di bawah, tapi tidak tanggung ya kalau kamu jadi pengen ke Winter Palace karena ini salah satu museum terbaik yang pernah saya kunjungi seumur hidup.
Sampai Selamat di Indonesia
Tanggal 28 Februari 2020 kami mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, tapi yang bikin kami sadar bahwa virus COVID-19 serius. Ketika kami menyaksikan ratusan jamaah umroh di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta tidak bisa berangkat karena pemerinta Arab Saudi sudah melakukan lockdown.
Di salah satu gerai makanan di terminal 3 bandara Soekarno Hatta saya terduduk, mengorek-ngorek dompet mencari Rupiah yang tertimbun Rubel, tiba-tiba kartu kuning bertuliskan Jenius dan nama saya terjatuh. Lah, kartu Jenius di dompet bukan di rumah!
Tidak terasa 2 tahun sudah berlalu kisah traveling ke Russia. Kartu orange terselip di dompet panjang bersama paspor, sudah bersiap untuk menemani perjalanan saya ke luar negeri setelah hiatus dua tahun.
Kita ke mana, Ren? Buat pemanasan, kita ke Singapura dulu yuk! Sebelum berangkat hubungkan dulu m-Card dengan tabungan Dolar Singapura.