Everyday we come across a lot of people but no one can replace the love of family…
Dulu sebelum saya berkeluarga saya sangat hobi traveling baik itu Indonesia ataupun luar negeri. Setiap kali menjelang tanggal merah, pastinya yang dicari adalah aplikasi Traveloka, untuk booking tiket dan akomodasi. Kalo boleh di hitung, sudah 27 provinsi di Indonesia yang pernah saya kunjungi. Serta 13 negara yang pernah saya kunjungi. Dulu memang belum marak sosmed seperti sekarang. Namun setiap momen nya saya masih simpan dengan rapi melalui foto dan video.
Semua berubah 180 derajat ketika saya menikah dan mempunyai anak kembar. Waktu 24 jam seakan kurang karena kesibukan saya mengurus keluarga plus saya juga sebagai ibu bekerja. Tidak terpikirkan oleh saya untuk melanjutkan kembali bucket list saya dalam mengunjungi tempat-tempat baru di Indonesia ataupun di luar negeri. Saya berpikir waktu itu, ahh sebaiknya saya tunggu sampe anak-anak saya dewasa, barulah bisa traveling kemanapun yang diinginkan.
Suatu saat saya scroll sosmed dan membaca suatu artikel yang membuka mata saya. Menurut pakar, orang tua lebih baik menghabiskan uangnya untuk liburan bersama anak daripada membeli mainan sebab anak-anak cenderung cepat bosan dengan mainan yang dimiliki. Pernyataan tersebut dilansir dari parents.com.
Sang psikolog penulis artikel tersebut mengatakan , liburan keluarga lebih dihargai dan diingat oleh anak dalam jangka panjang. Berlibur dengan anak ternyata dapat membantu tumbuh kembang otak anak karena lingkungan yang baru menawarkan pengalaman baru yang dikombinasikan dari interaksi sosial, interaksi fisik, kognitif, dan sensorik.
Dari situlah saya dan suami pada September 2023 kemarin memutuskan untuk mengajak anak kembar kami yang baru berusia 2 tahun berlibur ke luar negeri pertama kalinya, tanpa membawa babysitter, agar kami berempat dapat benar-benar intens dan solid. Kami mencari tiket promo dan melakukan booking hotel di aplikasi Traveloka dan Liburan pertama kami as family of 4 adalah ke Perth, Australia. Disana hampir semua pembayaran dilakukan secara cashless. Sehingga kami cukup membawa kartu kredit Jenius dan kartu debit Jenius yang sudah kami konversi sebagian saldonya ke mata uang Australian Dollar. Sudah terbukti kurs kartu Jenius sangat bagus dan kami pasti akan menggunakannya lagi ketika di luar negeri!
Long story short, pengalaman pertama berlibur keluar negeri bersama anak-anak kami memberikan kesan yang berharga dan memori yang indah. Meskipun mungkin anak-anak tidak ingat mereka kemana saja selama liburan itu, namun kami sebagai orang tua tentunya bahagia bisa memberikan pengalaman untuk mereka berlibur ke benua kanguru.
Kami masih banyak bucket list traveling yang ingin kami wujudkan. Salah satunya, Kami sangat ingin mengunjungi New Zealand yang memiliki pemandangan menakjubkan dan udara yang bersih. Semoga kami bisa mewujudkannya segera 🙂
Because the greatest legacy we can leave our children is happy memories..