Hi Kawan Co.Creators
Kita biasanya dengar kata dana darurat bukan? Namun ternyata ada kosakata bantalan uang. Keduanya punya tujuan sama yaitu membantu kita keluar dari kondisi sulit yang mendadak dan mendesak.
Dana Darurat itu Apa Sih?
Salah satu peraturan tertinggi dalam keuangan pribadi itu ialah bahwa kita harus memiliki dana darurat. Umumnya, dana darurat harus mampu menutupi kebutuhan hidup kita selama 3 hingga 6 bulan lhoh. Dana ini harus HANYA digunakan untuk membayar keperluan mendadak dan mendesak. Misalnya seperti kehilangan pekerjaan, tagihan rumah sakit yang besar, dan lain sebagainya.
Di kata lain, dana darurat memiliki tujuan pokok menutupi biaya yang tak terduga. Biaya yang bisa kita perkirakan, seperti biaya perbaikan kendaraan yang bisa dibayarkan dari tabungan yang memang ditujukan untuk biaya dengan nominal banyak.
Bantalan Uang, Apakah itu?
Bantalan uang merupakan saldo uang yang dipertahankan di rekening dengan tujuan untuk melindungi diri dari biaya cerukan dan pinalti uang yang tak cukup dan hal lain yang serupa. Bantalan uang bagi setiap orang bisa berbeda-beda, bisa 1.000.000 IDR, bisa 10.000.000 IDR di rekening. Semakin sedikit waktu yang tersedia untuk mengecek secara berkala saldo kita, semakin besar pula nominal bantalan uangnya.
Perlu digaris bawahi ya, kalau bantalan uang di Jenius tergolong tidak diperlukan, karena di Jenius kita diuntungkan dengan tidak adanya biaya pinalti di Maxi Saver, dan biaya admin yang sangat rendah. Dengan pengecualian bila kita mengaktifkan Flexi Cash.
Kapan Butuh Bantalan Uang?
Contohnya, bayangkan kita punya 10.000.000 IDR di rekening.
Di hari senin, kita menuliskan cek senilai 2.000.000 IDR, membayar kartu kredit daring senilai 4.000.000 IDR, dan mengesek kartu debit senilai 4.000.000 IDR. Diakhir hari senin, ada biaya tertunda senilai 10.000.000 yang akan didebet dari rekening.
Prediksikan 4.000.000 IDR tagihan kartu kredit dan 4.000.000 IDR pembayaran kartu debit di hari selasa. Di hari rabu, periksa rekening dan viola, 2.000.000 IDR tersisa di saldo.
Bayangkan kita itu orang yang super sibuk, dan kita lupa menulis cek 2.000.000 IDR yang belum dilakukan. Asumsikan saldo 2.000.000 IDR di rekening bisa dipakai, kemudian kita menarik uang 400.000 IDR lewat ATM.
Di hari yang sama di kemudian hari, pihak bank mencoba memproses cek senilai 2.000.000 IDR, namun kenyataanya kita hanya memiliki 1.600.000 IDR tersisa. Di kata lain, ada saldo tak mencukupi. Sehingga cek ini gagal dilakukan dan pihak bank biasanya mengenakan denda biaya.
Nah, di kondisi seperti ini lah, kita harus memperkirakan lebih awal dan merencanakan berapa banyak uang yang harus kita sisakan di rekening.