Hi Co.Creators! Tau gak sih kini Tiongkok lagi sibuk bikin artificial sun, star, and moon sebagai sumber energi di masa depan?
Matahari buatan Tiongkok yang dinamakan HL-2M Tokamak ini akhirnya berhasil menyala lho. Pada dasarnya matahari buatan ini adalah hasil reaksi nuklir dengan panas yang melebihi panas inti matahari.
Matahari buatan ini dibuat untuk mendapat sumber energi bersih yang ramah lingkungan. Sebab, selama ini kehidupan modern mengandalkan energi karbon yang menimbulkan polusi.
Nah, berikut 6 fakta yang tim Co.Create coba rangkum soal matahari buatan Tiongkok tersebut.
1. Beroperasi Tahun 2050
Matahari buatan ini gak berbentuk kayak matahari, melainkan berupa penelitian eksperimen nuklir terbesar dan tercanggih di dunia. Rencananya, matahari “Made in China’ ini bisa digunakan secara komersial pada tahun 2050 mendatang.
2. 10 Kali Lebih Panas daripada Inti Matahari
Matahari bereaktor nuklir ini menggunakan medan magnet dan dipadukan dengan plasma panas sehingga suhu yang dihasilkan mencapai lebih dari 150 juta derajat Celcius. Suhu tersebut 10 kali lebih panas dibandingkan inti matahari yang mencapai 15 juta derajat Celcius. Proyek ini berhasil diselesaikan akhir 2019 dan terletak di Provinsi Sichuan Barat Daya.
3. Energi Tanpa Batas
Reaktor ini menghasilkan panas, tenaga yang dihasilkannya pun sangat besar, sehingga menghasilkan energi tanpa batas.
4. Alasan disebut Matahari buatan
Proyek yang dinamakan ‘Man-Made Sun’ ini didasari pada cara kerja matahari dan bintang, yakni menggunakan fusi hidrogen yang menciptakan energi panas. Cara ini diklaim akan menciptakan energi yang lebih bersih dan lebih aman daripada reaktor nuklir biasa. Peneliti mengklaim reaktor ini membuka sumber energi bersih yang kuat dan ramah lingkungan. Cara ini diklaim menciptakan energi lebih bersih dan lebih aman daripada reaktor nuklir biasa. Sebab, fusi pada reaktor ini gak menghasilkan limbah radioaktif, serta mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian bahan atom.
5. Cara kerja
Reaktor EAST bekerja dengan menggabungkan 2 inti hidrogen. Ketika unsur kimia itu bergabung, akan tercipta energi panas yang luar biasa. Proses ini dikenal dengan fusi nuklir dan berbeda dengan reaktor nuklir biasa yang menerapkan fisi (pembelahan) inti atom. Namun, ilmuwan percaya bahwa suhu yang sangat panas tersebut baru suhu minimal yang dibutuhkan jika mereka berniat untuk menciptakan reaktor nuklir mandiri. Dengan kata lain, masih ada tahapan berikutnya yang harus dilakukan tim ilmuwan untuk dapat mewujudkan sumber energi mutakhir yang mereka inginkan.
Tiongkok menggunakan struktur penyangga magnet superkonduktor dengan berat 20 ton yang dirakit di Prancis untuk mewujudkan proyek ini. Tantangan terbesar reaktor EAST ini adalah bertahan dari panas luar biasa dalam waktu lama untuk bisa menciptakan sumber energi secara praktikal.
6. Kerja Sama Berbagai Negara
Matahari buatan ini adalah proyek besar yang melibatkan para ilmuwan dari 35 negara yang bertujuan untuk sumber energi baru menggunakan fusi nuklir. Untuk dapat mewujudkan proyek ini, Tiongkok bekerja sama dengan sejumlah negara antara lain Amerika Serikat, Uni-Eropa, Rusia, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Jika fusi nuklir dapat dimanfaatkan dengan menggunakan metode energi rendah, energi bersih yang gak terbatas pun kemungkinan terjadi. Jika berhasil, Tiongkok akan dapat memberikan bantuan besar kepada ITER, Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional.
Selain membuat matahari buatan, Tiongkok juga sempat mengumumkan bakal meluncurkan satelit iluminasi (artificial moon) alias bulan buatan dan artificial star alias bintang buatan. Dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute, bulan ‘palsu’ itu dibuat untuk menerangi kota menggantikan penerangan konvensional yang umumnya menggunakan lampu-lampu jalan.
Nah, menurut kamu sendiri, apakah sumber energi buatan ini bakal efektif? Tulis pendapat kamu di kolom komentar ya!