Hi Co.Creators! Mungkin sebagian dari kamu ada yang punya TV lama, terus terbengkalai karena sudah jarang—atau bahkan gak pernah lagi—nonton acara TV dari antena lokal. Mau beli TV baru, selain bingung yang lama mesti diapain, juga perlu menyiapkan budget untuk beli smart TV. Nah, kali ini aku mau bahas gimana cara ubah TV lama kamu jadi smart TV. Gimana caranya? Yuk, simak!
Kenali Jenisnya Terlebih Dahulu
Sebelum ngebahas gimana caranya, kamu perlu tau dulu jenis aksesori yang bisa mengubah TV lama kamu jadi smart TV. Umumnya, jenis aksesorinya tuh ada 2, yaitu TV Stick dan Set-top box. Secara umum, keduanya punya fungsi yang sama, bedanya ada di bentuk dan fungsi tambahannya.
TV Stick modelnya terlihat seperti flashdisk, dicolokkan ke port HDMI yang ada di belakang atau samping TV. Sementara Set-top-box bentuknya kayak STB TV kabel atau router yang harus diletakkan dekat dengan TV. Kalau dibandingkan, TV Stick memang lebih simpel dan praktis. Namun, Set-top box umumnya menawarkan kualitas visual yang lebih baik (seperti mendukung resolusi 4K 60fps) dan dilengkapi port USB tambahan. Gunanya? Biar bisa baca file film lokal yang kamu simpan di dalam external HDD.
Mereknya juga bermacam-macam, mulai dari Xiaomi sampai Nokia pun ikutan bikin. Namun, kalau kamu ngerasa gak perlu fitur kayak port USB, opsi TV Stick lebih tepat buat dipilih. Untuk TV Stick, yang paling umum saat ini adalah rilisan Google (Google Chromecast) dan Xiaomi (Mi TV Stick).
Baca juga: 4 Aksesori Laptop yang Bikin Video Conference Kamu Lebih Nyaman
Google Chromecast atau Mi TV Stick, ya?
Harga dan bentuk keduanya kurang lebih sama. Lantas, apa bedanya? Kalau Google Chromecast, perangkatnya cuma satu dan seluruh konten bisa kamu kendalikan atau “lempar” dari smartphone. Kepingin nonton serial favorit di Netflix? Cari lewat smartphone, lalu tekan tombol Cast ke TV. Berlaku juga untuk YouTube, Spotify, serta aplikasi layanan streaming lainnya yang mendukung.
Saat sedang standby, Chromecast secara otomatis mengubah TV menjadi bingkai digital, yang mana bisa menampilkan galeri foto di Google Photos atau wallpaper pilihan Google. Lumayan, buat percantik tampilan ruang tamu. (Tapi perhatikan juga kegunaannya biar gak boros listrik, hehe.)
Nah, kalau Mi TV Stick fungsinya lebih lengkap. TV bakal berubah menjadi Android TV, yang mana kamu bisa instal berbagai aplikasi layaknya smartphone. Selain perangkat modul yang ditancapkan di belakang TV, juga dilengkapi remote untuk kendali menu, hingga berikan perintah suara ke Google Assistant lewat mikrofon yang ada pada remote: mulai dari menanyakan cuaca hari ini sampai tanya kurs.
Bisa dibilang secara fungsi Mi TV Stick lebih lengkap. Namun, kalau kamu ngerasa gak perlu fitur terlalu banyak, Chromecast juga bisa jadi alternatif, apalagi bagi kamu yang suka lupa taruh remote TV. Untuk ruang tamu rumah, aku sendiri pakai Google Chromecast karena ada perangkat TV kabel biar gak kebanyakan remote.
Baca juga: Berkenalan dengan Cara Kerja Google Home
Sebetulnya, ada opsi perangkat Cast yang jauh lebih murah, bahkan kalau kamu coba cari di e-commerce, harganya mulai dari Rp100.000. Yang pasti, ada harga ada rupa. Pengalamanku sendiri yang sudah pernah mencoba, lebih banyak bikin emosi sih buat yang murah!
Jadi, daripada maksain, lebih baik ditabung dulu uangnya. Seenggaknya kamu bisa beli Google Chromecast atau MI TV Stick. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur Flexi Saver atau Dream Saver yang ada di Jenius dengan mengatur target sesuai perangkat yang mau kamu beli kalau budget-nya belum tersedia. Kemudian, atur juga mau otomatis setor tiap hari, minggu, atau bulan sesuai keinginan kamu. Pasti gak bakalan terasa sudah tercapai dan bisa segera terbeli.
Pakai alat tambahan atau mau beli smart TV, semua tetap ada di pilihan kamu. Yang pasti, jangan sampai bikin kamu “sesak napas” dengan budget yang dialokasikan, ya! Punya pengalaman mengubah TV lama kamu jadi smart TV? Atau punya rekomendasi lain? Share yuk di kolom komentar.
Comments ( 0 )