Salah satu rangkaian acara dari Co.Creation Week 2020 yang paling menarik adalah Jenius Creative Talks. Pembahasannya seru banget, mulai dari topik dari hobi jadi bisnis, dari “horor” jadi honor, sampai memulai bisnis kreatif itu sendiri. Buat kamu yang kemarin sempat ketinggalan rangkaian acaranya, kami mau berbagi recap Creative Talks yang terdiri atas 3 kelas yang berlangsung selama acara! Apa saja? Yuk, kita simak!
How to Turn Your Plant Hobby into a Business
Pada Creative Talk yang mengusung tema tanam-menanam ini, Kak Satya Putra (Founder of Larch Studio) berbagi pengalaman yang bikin hobinya jadi bisnis yang besar. Beliau juga memberikan tips cara merawat tanaman dan jenis tanaman apa saja yang cukup mudah untuk dirawat. Karena dasarnya memang hobi, tentu melakukan aktivitas tersebut menimbulkan rasa senang. Baginya, menanam bukan sekadar hobi, tapi juga sebagai terapi.
Dengan banyak klien yang bisa dibilang big name, Kak Satya mengaku awalnya gak melihat harga. “Just let me do my work,” ujarnya. Dari situlah akhirnya dia diajak lagi untuk proyek-proyek selanjutnya, lalu juga dari promosi mulut ke mulut antarklien. Baginya, dalam menjalankan bisnis ini, jangan sampai alasannya karena tren, bukannya passion.
Kak Satya pun berpesan bagi yang mau mengawali bisnis tanaman, mulailah dari yang kecil dulu. Misalnya ada tanaman yang dibeli dengan harga Rp25.000 lalu dijual Rp75.000, yang mana nantinya progresif karena intinya kamu harus trust your own confidence terlebih dulu dalam bisnis jual-beli tanaman. Dalam bertransaksi, lakukan juga edukasi terhadap calon pembeli, bukan sekadar untung semata. Terakhir, dalam berpromosi, lebih baik berikan tanaman ke teman kamu yang concern dibanding mengeluarkan biaya endorse. Wah, jadi kepingin langsung ikut bisnis menanam, ya!
Podcast 101: Dari Horor Jadi Honor
Creative Talk bersama Kak Bimo Kusumo & Kak Ramadhanu Rizkinuriza (Podcasters Podcast Malam Kliwon) ini membahas tentang cara bikin podcast kamu biar bisa di-monetize. Sebelum sampai ke sana, kamu mesti tau dasar-dasar bikin podcast: mulai dari langkah cari topik yang kamu suka, ngelakuin riset, serta menguasai topik yang kamu pilih, sampai akhirnya tau topik apa yang tepat kamu bawakan di dalam podcast kamu.
Kak Bimo dan Kak Dhanu juga menjelaskan gimana caranya biar podcast yang kita bikin banyak yang suka: mulai dari hal teknis dalam kualitas audio maupun konten, sampai cara agar selalu konsistensi terhadap jadwal podcast kita sendiri.
Baca juga: Recap from Tech Talks at Co.Creation Week 2020
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara biar podcast yang kita punya makin luas audiensnya, dan ini beriringan dengan jumlah streams-nya. Di sinilah peran media sosial podcast-mu diperlukan untuk menambah engagement terhadap pendengarmu karena “easy to reach you can get more audience”. Atau kamu pun bisa melakukan kolaborasi dengan podcaster lainnya. Namun, harus diingat nih, temanya mesti sejalan dengan tema podcast kamu dan branding yang sudah kamu buat.
Lantas, gimana caranya memonetisasi podcast? Bagi mereka, intinya adalah selalu bikin konten yang bagus, selalu improve data, punya network yang bagus, dan selalu kasih yang terbaik yang kamu punya. Kalau sudah, pasti bakalan ada “sponsor” yang tertarik yang bakal masuk ke podcast kamu. Bukan cuma dari sponsor, sebenarnya kamu juga bisa bikin online class, jual merchandise, atau licencing konten podcast kamu ke pihak ketiga untuk monetize.
Starting and Developing Creative Business
Dalam Creative Talk bersama Kak Benson Putra (Co-Founder Bartega Studio—Paint and Sip Event Organizer) ini, pembahasannya juga menarik lho, yaitu tentang bagaimana membangun bisnis kreatif dengan berbagi pengalamannya di Bartega Studio. Bartega Studio sendiri fokus pada “event kesenian” menggambar dengan mengedukasi bahwa setiap orang punya sisi kreatif dan setiap orang bisa menggambar, makanya siapa pun bisa ikutan event dari Bartega Studio.
Mereka juga punya klien perkantoran (B2B). Di sini mereka berstategi untuk menemuk product market yang mana Bartega Studio hadir sebagai solusi untuk masalah para calon customer. Dengan begitu, para calon costumer bakalan gak segan melakukan transaksi. Untuk sampai ke titik ini, tentu saja kita mesti paham aspek psikografis dan demografis dari calon customer.
Baca juga: Seni di Masa Pandemi: Pesta Boneka Virtual ala Papermoon Puppet Theatre
Bartega Studio itu sendiri gak punya “studio” sebagai tempat para para kliennya mengikuti acara. Mereka justru bekerja sama dengan beberapa restoran, kafe, atau bahkan coworking space saat melakukan event tersebut. Namun, tiba-tiba pandemi datang. Mereka pun harus beradaptasi dengan melakukan modifikasi business model memakai Premium Zoom Classes dan menjual painting set, serta melakukan sponsored contents.
Namun, bagaimana cara agar perubahan dari Bartega Studio ini diterima oleh para customer-nya? Menurut Kak Benson, dalam bisnis pun kita mesti tau apa masalah yang dialami customer, lalu brainstorming dengan tim biar tau cara apa yang bisa membantu para customer. Dari situ, kita bisa memvalidasi bahwa produk yang kita tawarkan bisa menjadi solusi akan masalah tersebut. Creative Talk ini benar-benar insightful ya buat kamu yang pengin mengembangkan bisnis kreatifnya!
Waaah… seru banget ya topik Creative Talks dalam rangkaian acara Co.Creation Week 2020! Makanya, jangan sampai ketinggalan event seru yang ada di Jenius Co.Create! Punya ide mau bahas topik apa dalam creative online class di Jenius Co.Create? Atau mau tulis pengalamanmu yang sempat ikutan Creative Talks di atas? Ceritakan di kolom komentar, yuk.
Comments ( 0 )