Tau gak sih, sebelum mengenal Jenius SMBC Indonesia sebagai digital banking, aku salah satu pelaku “gajian habis”. Guyonan ini sangat populer di kalangan pekerja kantoran, yang artinya setelah menerima gaji awal bulan, langsung habis buat bayar tagihan. Berbelanja di tengah bulan mengandalkan kartu kredit dan akhir bulan dengan mi instan, hiks.
Lelucon lain saat ditanya teman, “Gaji kamu berapa sih? Kok sudah habis? Kan baru gajian?” Biasanya sih aku balas dengan, “Gajiku 20 koma sih. Bukan 20 juta koma sekian ya, tapi… setelah tanggal 20 jatuh koma…” Yang tentunya dibarengi dengan ringisanku.
Berkaca sebelum mengenal Jenius, aku sering kali gak sadar pentingnya mengelola keuangan finansial. Gaji yang aku terima langsung dibelanjakan sesuka hati tanpa tersisa dan tanpa perencanaan sama sekali. Kebiasaan buruk ini diperparah dengan caraku memakai kartu kredit yang gak sesuai porsi, lalu akhirnya aku terjebak dalam gaya hidup konsumif.
Belakangan aku menyadari gaji yang selalu terasa kurang dan semakin sulitnya aku melunasi tagihan demi tagihan menjadi tamparan keras bahwa keuangan pribadiku tuh gak sehat. Nah, di sini aku mau cerita sedikit tentang perubahanku yang tadinya seseorang yang gemar berbelanja secara impulsif jadi pribadi yang punya tujuan finansial yang lebih baik.
Aku sudah mengenal aplikasi Jenius sejak triwulan IV 2016. Dari situ aku mulai mempelajari perencanaan keuangan yang ternyata bisa jadi sangat menyenangkan hanya dengan mengandalkan fitur-fitur Jenius. Tepatnya pada Juni 2020, fitur yang sangat aku nantikan dari Jenius akhirnya dirilis dengan nama Moneytory! Fitur ini bukan fitur biasa karena bakal sangat memudahkan pengguna seperti aku yang gak terbiasa mengatur cashflow.
Sebelum ada fitur Moneytory, aku sempat men-download aplikasi expense tracker di smartphone. Aku hanya mampu mengisinya secara konsisten selama sepuluh hari. Sungguh berat bagiku untuk mencatat setiap saat atas pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, bahkan aku sering kali kelupaan. Fitur ini membuatku melupakan keberadaan aplikasi tersebut dan langsung aku uninstall dari smartphone!
Buat kamu yang belum tau, fitur Moneytory memiliki dashboard yang memuat dua informasi utama, yaitu dashboard pendapatan dan dashboard pengeluaran dalam bentuk doughnut chart. Di bagian paling bawah, terdapat netonya atau selisih pendapatan dan pengeluaran. Menariknya, pengguna bisa bebas mengatur sendiri periode mingguan dan bulanan. Contohnya saat penerimaan gaji gak diperoleh di awal bulan, katakanlah tanggal 28, maka periode satu bulan akan dihitung dari tanggal 28 sampai dengan tanggal 27 bulan berikutnya. Pengaturan periode mingguan juga bisa diatur apakah mau dikalkulasi sejak Senin atau hari lainnya.
Gemasnya lagi, ketika Jenius memberi sorotan berupa diagram garis atas pos pengeluaran yang telah pengguna lakukan sehingga aku bisa tau kapan terjadinya pengeluaran-pengeluaran tersebut, apakah pengeluaran terbesar aku terjadi saat hari kerja, atau saat menikmati akhir pekan.
Setiap kali menerima gaji bulanan, aku akan mentransfer semuanya dari rekening payroll yang ditetapkan oleh kantorku ke akun Jenius sambil memanfaatkan promo Cashback Mon Yay setiap Senin. Setelah itu, baru aku klasifikasikan pos-pos untuk tabungan yang bisa diambil kapan pun di Flexi Saver, tabungan yang gak akan aku otak-atik di Maxi Saver, pos untuk isi e-Wallet, membayar tagihan, sampai dengan menyiapkan pos belanja bulanan.
Semua pos belanja itu sangat mudah terpantau dalam fitur Moneytory secara real time. Tiap pos pengeluaran bisa pengguna kategorikan sendiri sesuai pos-pos belanjanya seperti belanja bulanan, kartu kredit, kesehatan, bensin, biaya dokter, pinjaman, jalan-jalan, listrik dan air, perawatan diri, dan lain sebagainya. Semua kategori itu sudah disiapkan Jenius lho! Hebat, kan?
Bukan cuma itu, aku masih dibuat kagum dengan fasilitas penyortiran pendapatan dan pengeluaran sehingga pengguna bisa melihat pengeluaran atau pendapatan dari nilai terbesar ke nilai terkecil maupun sebaliknya. Fitur ini sungguh membantu mewujudkan perencanaan keuangan yang sehat.
Bagiku, Moneytory seperti buku harian keuangan yang gak keliatan tapi kemampuan menata cashflow terpampang nyata dan bisa diandalkan. Aku sendiri sangat bergantung pada fitur ini. Seenggaknya ada 7 alasan, yaitu:
- Moneytory sudah terintegrasi dengan fitur Jenius lainnya. Fitur Jenius kayak Split Bill, Pay Me, e-Wallet, dan Send It sudah terhubung dengan Moneytory sehingga aku gak perlu khawatir ada transaksi keuangan yang bakal terlewatkan.
- Moneytory memiliki fungsi seperti buku harian finansial. Layaknya membolak-balikkan halaman pada buku harian, aku bisa mengecek kapan pun dan di mana pun isi dari fitur ini baik periode saat ini maupun periode sebelumnya.
- Aku dan Moneytory bisa diibaratkan seperti “aku pelupa, Moneytory perasa”. Moneytory peka banget sama aku, berbeda dengan aku yang punya keterbatasan memori alias pelupa. Aku suka gak peduli dengan pencatatan pengeluaran dan itu sering banget terjadi terutama saat kurang tidur atau mengalami stres akibat tuntutan pekerjaan yang mendekati deadline. Jeleknya kebiasaan ini bikin aku jadi gak disiplin. Sementara itu, Moneytory yang perasa banget mengalahkan pekanya mantan—ups! Sepanjang aku melakukan transaksi apap un melalui ATM atau melalui aplikasi, Jenius akan mengategorikannya sebagai “tarik tunai” atau “uang keluar”. Kemudian saat penggunannya sudah gak sibuk atau sedang punya waktu senggang, setiap saat kategori tadi bisa diklasifikasikan ulang oleh pengguna ke dalam pos-pos yang lebih sesuai. Secara Otomatis dashboardMoneytory juga akan langsung terbaharui sesuai pos yang sudah diubah. Simple life, happier you!
- Moneytory mendorongku peduli akan perencanaan finansial. Aku merasakan sendiri manfaat fitur ini. Dari yang tadinya cuek terhadap perencanaan finansial, berubah menjadi moderateatau melek perencanaan finansial dan atau yang sudah tahu perencanaan finansial menjadi semakin teratur (orderly) dalam mewujudkan tujuan finansial pribadi yang terukur.
- Moneytory membuatku sadar akan pentingnya penganggaran. Fitur ini mendorong pengguna kayak aku sadar memiliki anggaran dan merasa memilikinya. Dashboard pendapatan menunjukkan berapa banyak uang yang sebenernya dapat dibelanjakan atas penghasilan yang pengguna terima.
- Moneytory mendorong pengguna menjadi lebih cermat dan hati-hati dalam pengeluaran. Dulu karena gak terbiasa dengan perencanaan finansial, aku sering kali berbelanja secara impulsif dengan kartu kredit. Keberadaan Moneytory yang memperlihatkan dashboardpengeluaran, memberikan rambu-rambu kepadaku agar menjadi lebih perhitungan dalam mencadangkan pos pengeluaran. Hal ini bukan diartikan bahwa berbelanja menggunakan kartu kredit itu salah, melainkan aku harus melakukan kalkulasi yang cermat biar gak mengalami kegagalan pembayaran tagihan saat jatuh tempo maupun ketidakmampuan dalam mengeluarkan pos belanja kebutuhan primer. Moneytory sangat berperan dalam mengontrol pos pengeluaranku jadi lebih baik.
- Terakhir dan terpenting, Moneytory bikin aku lebih disiplin dan teratur dalam merencanakan dan melaksanakan perencanaan finansial yang telah disusun. Aku pun jadi lebih bijak dalam menentukan skala prioritas finansial yang rasional, melakukan evaluasi, dan membuat perencanaan finansial kedepannya menjadi lebih baik karena adanya fitur ini.
Bagi kamu yang masih ragu akan kehebatan fitur Moneytory maupun fitur Jenius lainnya, cari tau sendiri di http://www.jenius.com, ya!
Terima kasih, Jenius! Semoga bisa menjadi pelopor solusi life finance dan senantiasa berinovasi. Aku turut belajar dan berkembang bersama kamu!
Cheers,
Pengguna setiamu
Comments ( 0 )