“Marriage is a partnership, and couples can’t win with money unless they are doing the budget as a team.”
Usai melangsungkan pernikahan, kini saatnya mengatur keuangan keluarga. Cara kita mengatur keuangan di awal pernikahan, bisa mempengaruhi kesehatan finansial nantinya. Mengingat banyaknya daftar yang perlu direncanakan, sebaiknya diskusikan sedini mungkin bersama pasangan. Awalnya memang gak mudah, saya dan pasangan pada akhirnya menemukan pola pengaturan yang tepat setelah 8 tahun menikah.
Berdasarkan pengalaman yang kami alami, berikut beberapa tips mengatur keuangan yang bisa kamu terapkan.
Tentukan peran
Orang Indonesia umumnya memahami bahwa peran mengatur keuangan menjadi tanggung jawab ibu. Namun sebenarnya, kamu dan pasangan bisa menentukan siapa yang berperan untuk mengelola keuangan. Kamu punya tiga pilihan model, Mama Bos, Papa Bos atau dikelola bersama.
Kalau kamu ingin jadi pemegang kendali keuangan keluarga, di mana suami menyerahkan semua gajinya dan kamu yang mengatur segala kebutuhan, model Mama Bos bisa kamu pilih. Sebaliknya, kalau kamu gak ingin dipusingkan dengan berbagai cicilan dan tagihan, kamu bisa memilih model Papa Bos. Atau, bila kamu menginginkan tanggung jawab yang setara, kamu bisa pilih alternatif terakhir, baik kamu dan pasangan punya tanggung jawab untuk memenuhi sekaligus mengatur semua kebutuhan keluarga.
Terbuka dengan pasangan
Usai menyepakati peran dan model pengaturan keuangan, langkah berikutnya adalah terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing. Sebaiknya ceritakan pendapatan dan pengeluaran perbulan, terutama cicilan utang. Sebab di mata hukum hutang merupakan tanggung jawab suami dan istri. Maka, sangat penting untuk tau kesehatan keuangan masing-masing.
Siapkan dana darurat keluarga
Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi ke depan. Ada banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi dan menimpa seseorang. Kehilangan pekerjaan karena sakit dalam waktu yang cukup lama misalnya, ini berarti sumber pendapatan akan berkurang. Sementara pengeluaran terus berjalan bukan?
Untuk bisa mengantisipasi hal-hal seperti itu, kamu dan pasangan perlu menyediakan dana darurat setidaknya 6 kali pengeluaran atau 6 bulan. Mengapa harus 6 bulan? Umumnya dana darurat cukup sampai 3 kali pengeluaran, namun mengingat kamu kini sudah berpasangan maka jumlah darurat sebaiknya dikalikan 2.
Berbagi mimpi dan target pencapaian
Kamu punya mimpi liburan keliling luar negeri atau pasanganmu punya target beli rumah dalam waktu 5 tahun kedepan? Ada baiknya kamu saling berbagi mimpi dan target yang ingin kalian capai. Selain bisa menambah semangat, kamu dan pasangan pada akhirnya saling mengetahui alasan dibalik keputusan keuangan yang diambil.
Misalnya, kamu jadi tau pasanganmu menghemat budget bensin bulanannya untuk anggaran beli rumah. Kalian juga bisa saling mengingatkan jika salah satu diantaranya lupa dan mulai boros belanja.
Catat pos-pos pengeluaran yang telah disepakati
Pencatatan pengeluaran bisa membantu kita menganalisa dan merencanakan keuangan untuk bulan berikutnya. Kita bisa tau mana yang perlu diprioritaskan, mana yang harus dikurangi dan dialihkan dengan ke pos pengeluaran lain. Sepakati pula besarnya persentase tiap pengeluaran.
Sebaiknya gunakan persentase, misalnya pos pengeluaran hiburan 10 persen dari gaji, pos cicilan rumah dan mobil 30 persen dari total pendapatan bersama. Persentase ini memudahkan kamu mengalkulasi bila ada pendapatan tambahan atau kenaikan gaji nantinya.
Bank yang tepat akan membantumu menyelesaikan masalah keuangan lebih mudah. Coba cek kembali kemudahan serta manfaat yang diberikan. Diskon, cashback, admin bulanan, dan fitur lainnya. Apakah manfaat dan fitur tersebut bisa membantumu mengelola keuangan lebih baik? Bila mengelola keuangan bisa dilakukan lebih mudah, cepat, dan aman, maka dipastikan hidup pun akan lebih mudah dan kita bisa fokus bahagia.
Dalam sebuah pernikahan, jalan yang dilalui tidaklah selalu mulus atau tanpa rintangan. Bisa saja suatu waktu salah satu dari kalian lupa dengan target lalu diam-diam membeli suatu barang diluar pengeluaran yang disepakati, atau karena satu dan lain hal kamu jadi penyokong utama keuangan keluarga. Saat itu terjadi dan muncul rasa gak enak, coba untuk ingat kembali masa-masa bulan madu. Toh, momen gak enak itu pada akhirnya akan berlalu. Jangan sampai kamu dan pasangan ribut karena uang, sebaliknya bicarakan baik-baik dengan hati yang lapang.
Tips di atas bisa disesuaikan dengan tipe hubungan dan karakter pasanganmu. Jadi ada baiknya kamu pahami juga karakter pasanganmu dan gaya komunikasi yang tepat. Kamu punya tips lain seputar pengaturan keuangan bagi pasangan yang baru menikah? Yuk, ngobrol bareng di forum thread Jenius Co.Create.
Artikel asli bisa ditemukan di sini.
Comments ( 0 )