Dalam mengembangkan sebuah produk, kendala biasanya tidak hanya bersifat teknis melainkan juga non teknis, dan sering kali justru berhubungan dengan sumber daya manusia. Perusahaan dengan budaya dan pola pikir yang ingin terus belajar, berkembang, dan mengedepankan kinerja tim tentu tidak mau berdiam diri ketika berhadapan dengan suatu kendala. Terutama jika kendala yang terjadi bersifat non teknis. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang bisa meminimalisir atau bahkan mengeliminasi kendala dalam berkomunikasi serta memaksimalkan performa anggota tim.
Agile diharapkan dapat menjawab kebutuhan tersebut. Agile sendiri memiliki beberapa macam kerangka kerja (framework) diantaranya Scrum, Kanban, XP, dan lainnya. Scrum dengan kerangka kerjanya yang mudah dipahami jadi yang paling populer digunakan.
Namun tidak semua perusahaan cocok menerapkan metode Agile yang notabene lebih mengutamakan proses dan value ini. Ada perusahaan yang masih melakukan traditional approach sebagai acuan dasarnya dalam bekerja. Tidak ada salah atau benar dalam menentukan metode pengembangan produk, semua tergantung dari kebutuhan perusahaan serta kesiapan tim dalam menjalankan pendekatan Agile.
Mereka yang terlibat
Scrum Team terdiri dari Product Owner, Development Team dan Scrum Master. Scrum Team bertugas untuk mengembangkan produk secara iteratif dan inkremental guna memaksimalkan feedback loop. Pengembangan produk secara inkremental dilakukan untuk memastikan versi produk yang siap rilis kapan saja.
- Product Owner bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bisnis dari produk yang akan dihasilkan oleh Development Team
- Development Team bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu inkremen produk yang berpotensi untuk dirilis di setiap akhir Sprint
- Scrum Master bertanggung jawab untuk membantu orang-orang agar dapat memahami teori, praktik-praktik, aturan-aturan, dan values dari Scrum itu sendiri.
Di Jenius, seorang Scrum Master diharapkan mampu membangun agility mindset di dalam tim dan memastikan setiap anggota tim bergerak membawa tujuan yang sama. Secara tanggung jawab, Scrum Master juga harus memastikan keseluruhan proses dari setiap ceremony bisa berjalan sesuai ekspektasi bahkan melakukan sejumlah improvement bila diperlukan. Ia harus mampu mendorong tim untuk mengevaluasi tugas yang telah dikerjakan, kendala yang ditemukan, serta cara mengatasinya.
Proses penting dalam Scrum
Jantung dari Scrum adalah Sprint, suatu satuan iterasi dengan durasi satu bulan atau kurang untuk menghasilkan suatu increment yang berpotensi untuk dirilis. Sprint terdiri dari: Sprint planning, daily scrum, sprint review, dan sprint retrospective. Yuk, pelajari istilahnya satu per satu!
Sprint Planning
Sprint planning dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh anggota Scrum Team. Aktifitas ini dilakukan untuk menentukan inkremen apa yang akan dihasilkan pada Sprint (Sprint goal) dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Daily Scrum
Daily Scrum digunakan untuk mengkomunikasikan perkembangan pekerjaan menuju Sprint Goal dan penyelesaiannya di Sprint Backlog oleh para anggota development team. Biasanya aktivitas ini berdurasi 15 menit yang digunakan untuk menyampaikan apa yang sudah dikerjakan kemarin, apa yang akan dikerjakan hari ini, dan kendala yang dapat menghambat pencapaian Sprint Goal.
Sprint Review
Sprint Review yang dilakukan pada akhir sprint adalah ajang di mana Scrum Team dan Stakeholders meninjau apa yang sudah diselesaikan di sprint tersebut.
Sprint Retrospective
Kegiatan lainnya yang dilakukan di setiap akhir Sprint adalah Retrospective. Setiap anggota tim yang terlibat termasuk Scrum Master dan Product Owner membahas kinerja tim selama sprint berjalan. Biasanya meliputi: hal-hal positif yang dilakukan selama sprint, kendala atau hal yang ditemukan selama sprint berjalan, apa saja yang bisa dipelajari untuk sprint selanjutnya, hingga tindakan yang dirasa perlu untuk ditindaklanjuti.
Scrum bisa jadi salah satu solusi untuk pengembangan produk yang lebih cepat dan efektif. Komunikasi yang kuat dan mengedepankan interaksi merupakan salah satu ciri Scrum. Gak hanya itu, alih-alih menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dalam waktu bersamaan, Scrum fokus menyelesaikan satu per satu pekerjaan dalam jangka waktu yang disepakati oleh anggota tim yang terlibat.
Mau tau lebih banyak tentang metode Agile dan Scrum di Jenius?
Nah ini dia tim Scrum Master di Jenius
Buat kamu yang tertarik dengan pendekatan Agile dan khususnya Scrum, tanyakan langsung ke ahlinya yuk. Pada program Ask The Expert kali ini, Jenius Co.Create menghadirkan tim Scrum Master – Jenius yang siap menjawab pertanyaanmu. Apa saja yang bisa kamu tanyakan?
- Penerapan metode dan pendekatan Agile
- Peranan dan tanggung jawab seorang Scrum Master
- Aktivitas keseharian tim Scrum Master di Jenius
- Tips dan peluang karier sebagai Scrum Master
Yuk kirim pertanyaanmu melalui tombol/tautan di bawah ini ya. Program Ask The Expert bersama Jenius Scrum Master ini terbuka mulai tanggal 24-30 September 2019. Jangan sampai terlewat, ya!
Comments ( 0 )