“Gaji gue kok kayaknya kurang terus ya?”
Kamu punya teman yang sering curhat begitu? Atau ternyata malah kamu sendiri yang ngalamin kejadian serupa? Jaman sekarang gak sedikit generasi millennial yang merasa kehidupan keuangan mereka “besar pasak daripada tiang”, mengapa? Sebenarnya bukan penghasilan kita yang kecil atau sedikit, namun hanya saja kita belum bisa mengelola pemasukan dan pengeluarannya dengan benar.
Berapapun nominal penghasilanmu pasti akan terasa cukup jika kamu bisa mengelola cash flow setiap bulan. Memang gak bisa dipungkiri kalau perilaku sosial saat ini sudah bergeser menuju perilaku yang lebih konsumtif jika dibandingkan dengan perilaku sosial generasi X pada zamannya. Kebutuhan di situasi sosial saat ini pun sudah melebar jauh jika hanya beracuan pada yang pokok-pokok saja, seperti sandang, pangan, dan papan. Bahkan, karena banyaknya pengeluaran untuk kebutuhan yang tidak pokok, generasi millennial zaman sekarang kerap lupa pada kebutuhan pokoknya itu sendiri. Akibatnya cash flow pun jadi gak jelas.
Lalu, bagaimana cara menyiasatinya agar bisa menjaga cash flow tetap stabil di tengah banyaknya kebutuhan sosial seperti hiburan, nongkrong bareng teman, makan-makan, dan belanja online? Nah, selain dengan memanfaatkan fitur-fitur di Jenius untuk membantu mengatur cash flow kamu menjadi lebih rapi, perhatikan juga hal-hal di bawah ini ya!
Atur skala prioritas kebutuhan
Apa ya yang membuat para kita, generasi millennial mengalami kesulitan dalam menentukan skala prioritas kebutuhannya?
“Gue engga pernah bikin skala prioritas, soalnya semuanya penting buat gue”.
Sadar gak kalau kita sering berkata seperti itu ke diri sendiri. Nah, ungkapan tersebutlah yang menjadi salah satu alasan kenapa kita sulit dalam menentukan skala prioritas atau pentingnya suatu kebutuhan/tujuan dari sebuah pengeluaran. Setiap ada keinginan untuk membeli suatu barang baru atau keinginan akan gaya hidup di kelompok sosial tertentu, kita langsung merasa kebutuhan akan barang tersebut jadi penting. Di situlah sebenarnya fungsi skala prioritas, membantu kita menentukan mana kebutuhan yang benar-benar penting dan mana yang hanya sekedar keinginan semu atau dengan kata lain hanya berfungsi untuk mendapatkan pengakuan sosial di sekitar.
Di masa generasi sebelum millennial, tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang menjadi kebutuhan utama. Jika semua sudah terpenuhi maka itu dirasa cukup. Sebaliknya di generasi millennial, banyak sekali kebutuhan sekunder yang dianggap/diperlakukan sebagai kebutuhan primer. Beli skin care, nongkrong di coffee shop, dan belanja online gak bisa dihindari di lingkungan sosial saat ini. Memang bukan harus dihindari sama sekali, hanya saja perlu diatur budget-nya, ya!
Sebaiknya utamakan dulu kebutuhan dan pengeluaran yang lebih penting seperti bayar kos bulanan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan rutin bulanan lainnya. Setelah pengeluaran bulanan sudah jelas disisihkan, kalau masih ada sisa kamu bisa alokasikan untuk hiburan dan lainnya. Namun jika budget kamu terbatas, jangan sampai ambil budget yang sudah disisihkan di pos wajib pengeluaran bulanan ya!
Kalaupun ingin beli suatu barang yang agak mahal dan di luar budget, kamu bisa kok nabung dulu di Dream Saver Jenius. Tabungan otomatis ini bisa mempercepat mewujudkan impianmu bunganya pun kompetitif. Jadi, kamu hanya perlu mengatur jangka waktu menabung dan nominal target tabunganmu, nanti ketika sudah terkumpul semua dana tersebut siap kamu gunakan.
Kenali kebutuhan dan gaya hidup
Banyak orang bilang bahwa apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan. Sayangnya gak ada standar antara keinginan dan kebutuhan ini. Kita sendirilah yang harus bisa menetapkan batas keduanya. Adanya garis tipis di antara kebutuhan dan gaya hidup memang dirasa agak menyulitkan kita bahkan untuk sekedar membedakan di antara keduanya.
Misalnya baju dan pakaian yang masuk kategori kebutuhan pokok yaitu sandang. Namun kalau kita mengikuti gaya hidup di lingkungan sekitar kita, pasti ada keinginan untuk membeli pakaian merk tertentu saja. Nah, kalau sudah begini kebutuhan akan pakaian sudah bisa dikatakan melebar jauh dari yang seharusnya. Dari sisi harga, beberapa pakaian bermerk dibanderol lebih tinggi dari pakaian lokal. Tapi coba lihat dari sisi fungsi, pakaian merk apapun sama-sama berfungsi melindungi bagian tubuh.
Contoh lain untuk membedakan kebutuhan dan gaya hidup yaitu ketika kumpul makan-makan dengan teman. Kebutuhan akan makanan sendiri memang masuk ke dalam kategori kebutuhan primer. Namun yang seringkali terjadi adalah, karena ingin masuk dalam kelompok sosial tertentu, kita memilih makanan yang lagi populer atau harganya sedikit lebih mahal. Bahkan dengan alasan gengsi, kadang kita rela membayar/mentraktir teman yang ikut ngumpul. Sesekali mentraktir teman memang tidak masalah, tapi kalau sering dilakukan apa lagi nominalnya di luar dari budget makan per bulan bisa-bisa pengeluaran jadi overbudget lho.
Kumpul-kumpul apalagi wisata kuliner bareng sahabat itu boleh saja. Tapi tetap dengan perhitungan yang matang ya. Untuk urusan bayar makan, biar gak sungkan nagih bill ke teman, kamu bisa pakai Split Bill dari Jenius. Kamu tinggal pilih $Cashtag teman-temanmu di Jenius yang mau dibagi rata dari tiap tagihan. Lebih praktis dan tentunya bisa membantu cash flow kamu supaya lebih rapi.
Harus diingat juga ya kalau penghasilan dari masing-masing orang tentunya berbeda. Kebutuhannya pun berbeda-beda pula. So, jangan ikut memaksakan gaya hidup orang lain yang di luar kemampuan kamu ya! Nah kalau urusan menyelesaikan kusutnya cash flow kamu, Jenius bisa jadi teman baik kamu dalam mengelola keuangan. Yuk, berteman dengan kemudahan seperti jutaan #temanjenius lainnya.
Comments ( 0 )