Cerita ini berawal ketika aku menjadi mahasiswa. Seperti mahasiswa kebanyakan aku dan beberapa kawan sesekali berkunjung ke mal, dan selalu saja kami menghindari mas-mas dan mbak-mbak Jenius SMBC Indonesia yang menawarkan produknya. Kenapa aku selalu menolak? Aku merasa belum membutuhkan rekening tambahan karena sudah mempunyai rekening utama.
“Apa bedanya dengan bank lainnya sih?” Itulah yang selalu aku pikirkan. Hingga pada suatu ketika aku ditunjuk menjadi bendahara untuk suatu organisasi di kampus, karena organisasi kecil maka rekening yang digunakan merupakan rekening pribadi bukan organisasi. Saat itu aku bingung jika menggunakan rekening pribadi uang tersebut akan tercampur tapi jika membuka rekening lagi bagaimana dengan biaya admin yang seharga nasi goreng di kampus?
Akhirnya salah satu rekan aku memberikan rekomendasinya menggunakan Jenius dengan berbagai pertimbangan seperti tanpa biaya admin, transfer antarbank gratis, penarikan ATM lain gratis, dan pemberian bunga di atas bank lainnya. Maka saat itu juga aku putuskan untuk ke mal tempat booth Jenius berada. Di situ aku sedikit menggoda si mbak marketing, berharap aku ditawari. Benar saja, setelah tiga kali berkeliling sekitar booth salah satu karyawan Jenius menghampiri aku menawarkan produknya.
Hari itu juga aku menggunakan Jenius. Setelah mendengar penjelasan mbak marketing, aku mulai menerapkan beberapa fitur-fitur Jenius. Sungguh magic yang ada di digital banking ini. Kenapa magic? Karena gak semua bank mempunyai fitur canggih seperti ini.
Setelah beberapa bulan, selain digunakan sebagai penampung uang organisasi, rekening Jenius juga aku gunakan sebagai penampung uang gaji pribadi aku karena seperti yang kita semua tau gaji hanya lewat saja alias gaji tersebut akan terdistribusi ke berbagai transferan. Fitur gratis transfer ke semua bank sangat membuat aku bahagia, menghemat uang seharga beberapa bungkus nasi padang.
Mencampur uang organisasi dengan uang pribadi dalam satu rekening bukanlah hal mudah, tapi dengan Jenius semua sangat mudah. Aku mempunyai dua kartu Jenius dan dapat menambah x-Card yang aku butuhkan untuk memisahkan uang pribadi dengan uang organisasi. Selain kemudahan untuk memisahkan uang dengan tujuan berbeda aku juga merasakan manfaat menabung tanpa terasa, tiba-tiba uang aku banyak aja, hehe.
Mengapa menabung tanpa terasa? Karena setiap bulan ketika aku menerima gaji uang untuk menabung langsung aku sisihkan ke x-Card lainnya agar gak dipakai (ingat konsep menyisihkan tabungan di awal lebih baik daripada menabung sisa). Nah selain menyisihkan uang di awal sisa gaji aku di akhir bulan, juga simpanan aku di x-Card, aku pindahkan ke Flexi Saver. Serius, fitur ini membantu banget. Aku merasakan konsep “menabung dengan cara memiskinkan diri” karena jika kita merasa gak mempunyai uang di rekening akan semakin hemat. Nah, Jenius sangat membantu membuat aku merasa “miskin” karena saldo rekening aktif aku sedikit tapi gak bikin aku khawatir jika sewaktu-waktu membutuhkan uang—soalnya Flexi Saver seperti namanya sangat fleksibel untuk aku tarik ke Saldo Aktif kapan pun aku mau. Menabung oke, uang berjaga siap sedia. Ah, kehidupan keuangan aku menjadi lebih menyenangkan.
Terakhir aku sedang mencoba untuk menggunakan fitur Dream Saver. Sudah pernah sih, tapi untuk jangka waktu yang pendek. Rencananya Dream Saver aku untuk dimasukkan ke Maxi Saver nih. Double kill banget kan nih Jenius?
Jenius memang Jenius seperti namanya, membuat generasi seperti aku bahagia dengan uang yang dimilikinya. Simple life, happier you. Ini #ceritajenius versi aku. Nah, kamu bisa coba kepoin Jenius di http://www.jenius.com ya! Hati-hati kalau mau coba Jenius, nanti telanjur nyaman!
Comments ( 0 )