Seperti kebanyakan anak pada umumnya, perilaku ekonomi yang saya miliki di masa kecil mencontoh kepada orang tua. Beberapa pesan yang disampaikan Ibu dan Ayah masih membekas karena diselipkan dalam bentuk kisah yang menarik namun dapat diteladani. Sebagai contoh, tokoh terkenal yang kaya raya yaitu Paman Gober, yang sekarang setelah mulai mandiri secara finansial saya pandang secara berbeda, berhasil melalui ketekunannya dalam bekerja maupun sikap positifnya yang selalu membawa keberuntungan. Pesan-pesan lainnya meliputi pentingnya menabung, mengatur alokasi, dan prioritas pembayaran kebutuhan, serta hidup secara bermartabat dengan keyakinan bahwa tangan di atas adalah hal yang lebih baik. Salah satu prinsip keuangan yang teguh dijalani kedua orang tua saya adalah tidak boleh menggunakan kartu kredit.
Tumbuh di sekitar ibu kota serta terpapar dengan berbagai media massa, saya cukup banyak menonton film maupun animasi yang menceritakan bahwa kita bisa membeli apa saja dengan kertas tebal berhologram yang digesek di plastik kecil beralgoritme. Biasanya, konflik yang muncul pada cerita berintikan kepada perilaku yang tidak bertanggung jawab dalam berutang, mulai dari kebiasaan gila belanja ataupun hal obsesif lainnya. Ujungnya, tokoh akan mengalami kesulitan dalam membayar tagihan banknya, sesuatu yang merupakan hal di luar kemampuan materialnya. Dengan melihat fenomena ini, saya semakin sadar bahwa berutang bukanlah kegiatan yang dapat diperlakukan sebelah mata.
Dalam membuat keputusan untuk berutang, saya perlu mempunyai jaminan bahwa saya akan mampu melunasinya, bahwa barang yang saya dapatkan selama proses berutang belum sepenuhnya menjadi hak milik saya. Hidup itu tidak bisa besar pasak daripada tiang. Saya kemudian turut menolak penggunaan kartu kredit dalam keseharian.
Akan tetapi, masalah muncul ketika saya perlu bertransaksi ke luar negeri dengan media pembayaran yang terbatas pada sistem sejenis VISA. Setelah berkonsultasi dengan beberapa teman, semua pengguna Jenius di antara mereka memperkenalkan fitur VISA Debit yang dapat saya gunakan layaknya kartu kredit. Proses pembuatan akun yang mudah dan cepat serta keramahan CS dalam menjelaskan berbagai fungsi Jenius membuat saya jatuh cinta kepada sistem ini bahkan sebelum menggunakannya. Belum lagi berbagai keuntungan yang didapatkan pengguna karena tergabung dalam ATM Bersama seperti biaya transfer yang jauh lebih kecil bahkan mencapai nol serta gratis beberapa kesempataan penggunaan mesin ATM di bank lainnya. Berbagai metode menabung sesuai kebutuhan yang bersifat otomatis, fleksibel, ataupun tertarget juga ditawarkan di menu Save It. Penggunaan aplikasi di ponsel dan PC juga menjadikan saya lebih mudah untuk mengakses data keuangan maupun mengatur keamanan akun. Selain itu, pemanfaatan teknologi elektronik ini menjadi nilai tambahan untuk menjalani kehidupan yang lebih paper less.
Sesuai dengan tujuan awal pembuatan kartu, saya kemudian dapat dengan mudah bertransaksi ke dan di luar negeri melalui beberapa menit proses verifikasi di Jenius m-Card dan juga e-Card.
Pertama kali, saya menggunakannya untuk membayar pesanan AirBnB di Osaka. tukar yang bagus lalu menjadikan saya semakin nyaman untuk menggunakan layanan ini.
Pun selama bersekolah di Tokyo, saya memanfaatkan Jenius untuk membayar berbagai tagihan seperti telepon, tiket berkendara, dan lain-lain. Beberapa bulan lalu, saya juga dapat menyaksikan atlet bulu tangkis Indonesia berkompetisi di Daihatsu Yonex Japan Open 2018 dengan pembayaran tiket melalui aplikasi VISA Debit Jenius dan dengan mudah mengambil cetakan tiketnya di toko kelontong seperti Lawson yang tersedia di mana-mana.
Sempat bingung karena tidak tahu bagaimana SMBC Indonesia Jenius dapat menghasilkan laba dan menggaji karyawannya karena biaya administrasi yang begitu kecil, saya beberapa kali mendiskusikan Jenius kepada teman maupun rekan untuk menganalisis sistem kerja ataupun sekadar mempromosikan keunggulan fitur-fitur Jenius. Hal tersebut adalah upaya saya untuk lebih memahami produk yang saya gunakan serta menambah wawasan perbankan.
Terima kasih Jenius karena telah memudahkan saya bersama #hari2jenius di tengah kehidupan global ini! Saya akan terus menjadi pelanggan dan promotor setia, serta tidak sabar untuk menanti fitur syariah yang sempat disurvei kepada pengguna!
Comments ( 0 )