3 tahun belakangan ini, pemerintah melalui Pasar Modal Indonesia sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan gerakan ‘Yuk Nabung Saham’. Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai menginvestasikan dana ke saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui perusahaan sekuritas. Selain saham pun sebenarnya ada beberapa metode investasi lainnya yaitu seperti obligasi, sukuk, reksa dana, dan lainnya.
Saya sebagai mahasiswa yang mulai memikirkan bagaimana caranya agar di masa depan nanti tidak perlu kredit sana-sini demi kebutuhan hidup pun tertarik mengikuti gerakan ini. Saya tertarik mengikuti gerakan ini sebenarnya sudah sejak pertengahan tahun 2017, namun baru benar-benar mulai menabung saham dan reksa dana itu pada awal tahun 2019. Jujur, hal pertama yang membuat saya menunda-nunda untuk mulai berinvestasi adalah setelah saya lihat Rekening Dana Nasabah (RDN) alias rekening bank yang digunakan untuk berinvestasi itu beda dengan bank yang saya pakai sehari-harinya.
Tentu hal ini akan menyebabkan setiap saya ingin menyetor dana dari rekening utama saya ke RDN maka akan ada biaya transfer antar bank. Belum lagi ketika saya ingin investasi di Reksa Dana, bank kustodian atau bank penyedia unit reksa dana itu sangat variatif sekali dan sangat jarang sama dengan bank yang saya gunakan. Tentu jika ingin berinvestasi akan ada biaya transfernya lagi. Ya, hal sesederhana seperti biaya transfer yang hanya sebesar Rp6.500,00 itu yang membuat saya menunda investasi sekitar 2 tahun lamanya. Bayangkan berapa banyak cuan yang seharusnya saya dapat jika saya mulai berinvestasi pada tahun 2017. Ah, membayangkannya memang membuat kesal sendiri. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan?
Beruntung akhirnya saya kenal dengan namanya Jenius. Berawal dari magang di salah satu Law Firm yang berkantor di menara SMBC Indonesia pada awal tahun 2019 dan kembali memantau berbagai akun sosial media yang membahas gerakan ‘Yuk Nabung Saham’, akhirnya saya pun memutuskan membuat akun Jenius di booth Jenius yang berada di lantai dasar Menara SMBC.
Prosesnya yang sangat singkat, yaitu 10 menit mengisi informasi pribadi di aplikasi Jenius dan 5 menit menunggu Jenius Card jadi di booth Jenius menjadi kekaguman saya sendiri. Disinilah awal dari #hari2jenius saya menjadi investor saham dan reksa dana.
Hal yang membuat saya semakin kagum dengan Jenius tentu karena ada fitur andalan saya sampai sekarang di aplikasi Jenius, yaitu Send It. Bayangkan saja, saat pertama kali membuka akun langsung mendapatkan bonus 25 kali gratis biaya transfer ke akun rekening bank mana saja dan 25 kali gratis biaya tarik tunai di ATM mana saja yang berlaku selama satu bulan setelah membuka rekening Jenius. Tentu hal ini sangat menjawab problem saya sebagai calon investor dan mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan di Yogyakarta yang notabene ATM SMBC Indonesia masih belum banyak ditemukan di sini. Untuk tetap mendapatkan bonus gratis biaya transfer ke bank mana saja dan gratis biaya tarik tunai di ATM saja, Jenius pun memberikan syarat yang sangat ringan yaitu saldo rata-rata yang ada di akun Jenius minimal hanya Rp1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah) tiap bulannya.
Selain bebas biaya transfer antar bank, fitur Send It Jenius juga memungkinkan saya untuk mengatur tanggal dalam mentransfer dana secara rutin ke RDN saya untuk investasi saham dan bank kustodian tiap ingin menambah investasi di reksa dana. Jadi tidak perlu panik lagi deh kalau tiba-tiba uang bulanan agak telat masuknya haha. Otomatisasi transfer sesuai tanggal yang sudah diatur ini sungguh sangat membantu para investor pemula seperti saya yang tidak ingin repot-repot dalam menyetor dana ke RDN atau bank kustodian ketika ingin menambah unit reksa dana. Nah, artinya sudah tidak ada alasan lagi bagi para calon investor untuk takut memikirkan biaya transfer yang muncul ketika sedang investasi saham atau reksa dana, maupun ketika kiriman bulanan agak telat datang, semuanya sudah diselesaikan dengan tuntas oleh Jenius dengan fitur-fiturnya.
Bagi yang masih belajar terkait investasi saham atau reksa dana sehingga takut untuk memulai investasi, santai, Jenius pun ada fitur menabung namun berbunga tinggi. Fitur tersebut Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver. Flexi Saver dan Dream Saver menawarkan bunga 5% pada dana yang disimpan di fitur tersebut. Bedanya, Flexi Saver itu bisa ditarik kapan saja jika sedang dibutuhkan sedangkan Dream Saver hanya bisa ditarik pada waktu tertentu karena memang dirancang untuk menyimpan dana yang nantinya akan digunakan dalam memenuhi suatu tujuan atau Dream seperti traveling dan beli kendaraan baru. Maxi saver sendiri menawarkan 7% bunga pada dana yang disimpan. Fitur ini yang rencana nanti akan saya coba selanjutnya. Kenapa saya sebut baru akan digunakan? karena saya pribadi masih terbentur dengan minimal dana yang disetor itu Rp10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah), maklum masih investor pemula yang cuannya belum banyak haha.
Bagaimana? Mudah bukan menjadi investor dengan menggunakan Jenius? Yuk, kita para anak muda Indonesia mulai ikut gerakan nabung saham dan rasakan cuan yang mengalir ke rekening anda. Udah ya jangan banyak alasan lagi, rugi lho nanti seperti saya karena menunda-nunda terus menjadi investor akhirnya gak dapat cuan. Demi masa depan yang bebas finansial juga.
Ini cerita #hari2jenius saya sebagai investor, kamu?
Comments ( 0 )