Gak sedikit dari kita mengalami masalah keuangan setelah Idulfitri, misalnya kayak tabungan yang terkuras. Hal ini wajar banget terjadi karena tingginya pengeluaran selama Ramadan. Larangan mudik 2021 sebetulnya bisa memberikan sisi positif buat keuangan saat Ramadan karena merupakan pengeluaran terbesar bagi sebagian orang. Namun, masih ada aktivitas lain yang selalu menguras kantong tanpa disadari kayak buka puasa bersama atau beli hampers buat kerabat.
Meski gak salah melakukan self-reward dan memanfaatkan THR buat beli barang yang kamu inginkan, gak salah juga kalau pakai dana tersebut yang kamu punya buat berinvestasi dengan beli aset keuangan. Lantas, bagaimana cara memulihkan kondisi keuangan setelah Ramadan? Saya, Aulia Akbar selaku Certified Financial Planner dan juga Financial Educator Lifepal, bakal kasih tips buat kamu!
Cek Kesehatan Keuangan
Langkah awal dari melakukan perencanaan keuangan adalah mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini, dan mendapatkan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi buruk dan mempertahankan kondisi yang sudah baik. Adapun cara untuk mengetahui kesehatan keuangan kita adalah dengan mengenali sejumlah rasio keuangan bisa kamu lihat di bawah ini.
Baca juga: Thrifting: Belanja yang Gak Bikin Kantong Bolong
1. Mengenali kesehatan arus kas bulanan
Pastikan nilai arus kas bersih bulanan kita sehat (gak minus). Nilai arus kas bersih adalah uang tunai yang tersedia dari hasil selisih pendapatan dan pengeluaran bulanan.
Ketika minus (defisit), maka pengeluaranmu lebih besar ketimbang pemasukan. Tanpa pencatatan keuangan yang baik, maka kamu gak bakal pernah tau ke mana larinya uang yang kamu simpan. Makanya, gak jarang sebagian dari kita sering merasa gaji bulanan cepat habis begitu saja.
Ketika nilai arus kas bersih surplus, maka manfaatkan surplus arus kas bulanan untuk menambah dana darurat, memenuhi kebutuhan proteksi, dan berinvestasi.
2. Ketahui nilai kekayaan bersih
Langkah kedua adalah dengan mengetahui nilai kekayaan bersihmu. Hal itu bisa kamu lakukan dengan membuat neraca keuangan per kuartal.
Neraca adalah bagian penting dalam laporan keuangan yang memuat informasi soal aset, dan kewajiban (utang) kamu. Setelah kamu tau jumlah total aset dan utang, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui nilai kekayaan bersih adalah dengan mencari hasil selisih antara total aset dan utangmu.
3. Kenali jumlah utang
Kesehatan jumlah utang bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu lewat nilai debt service ratio dan debt to asset ratio. Nilai debt service ratio (DSR) atau rasio pelunasan (cicilan) utang ideal adalah maksimal 35% dari penghasilan. Namun, apa jadinya kalau Kamu punya cicilan utang bulanan senilai 50% dari penghasilan? Jumlah itu jelas gak ideal.
Cicilan utang yang terlalu besar bisa mengakibatkan menurunnya kualitas hidup. Kamu bakalan makin sulit menyisihkan uang untuk mengumpulkan dana darurat, proteksi, dan investasi. Kenali juga debt to asset ratio, rasio ini akan menilai kesehatan jumlah utang kita secara keseluruhan. Ada baiknya untuk menetapkan total utang tertunggak kita di bawah 50% dari total aset.
Baca juga: Cara Optimal Kelola Keuangan untuk Mahasiswa
4. Pastikan tabunganmu berada dalam batas aman
Besaran aset lancar juga akan sangat bergantung pada nilai kekayaan bersih dan kebutuhan dana darurat seseorang dan jumlah tanggungan. Idealnya, seseorang harus memiliki aset lancar setara 15-20% kekayaan bersih, dan memiliki dana darurat yang minimal setara dengan 6 kali pengeluaran bulanan.
Terlalu banyak menyimpan tabungan tentunya gak baik karena dana tersebut hanya akan menjadi aset yang gak bertumbuh. Sementara itu, terlalu sedikit menyimpan tabungan juga bisa mempersulit kita mencukupi kebutuhan sehari-hari.
5. Ketahui apakah sudah baik dalam berinvestasi
Jika batasan aset lancar ideal adalah 15-20% dari kekayaan bersih, maka jumlah aset investasi yang ideal adalah di atas 50% dari kekayaan bersih. Makin besar nilai aset investasi menunjukkan bahwa semakin andal pula kamu dalam menggandakan kekayaan di masa yang akan datang. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar aset yang kamu punya dari total kekayaan bersih adalah aset yang nilainya akan bertambah di kemudian hari.
Baca juga: 7 Tips Agar Resolusi Finansialmu Tercapai
Lakukan perbandingan pengeluaran dan nilai kekayaan bersih secara tahun ke tahun
Itulah hal-hal yang harus kamu ketahui seputar mengetahui kesehatan keuangan setelah Ramadan. Intinya, jangan menghabiskan dana THR hanya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, tapi alokasikan untuk memperbaiki keuangan yang dinilai kurang sehat.
Biar lebih gampang, lakukan perbandingan pengeluaran dan nilai kekayaan bersih kamu secara tahun ke tahun (dari Ramadan tahun ini ke tahun sebelumnya). Kalau memang pengeluaranmu di tahun ini terlihat besar, maka kamu bisa melakukan penyesuaian pengeluaran untuk mempersiapkan diri untuk Ramadan tahun depan.
Comments ( 0 )