Tinggal di pelosok, Jenius SMBC Indonesia sungguh Jenius dengan segala fiturnya membantu pengaturan keuangan secara digital!
Mendapatkan pekerjaan adalah kebanggaan diri sendiri karena lepas dari status pengangguran dan tentunya bisa menghasilkan uang sendiri. Masa gajian adalah masa yang membahagiakan setelah selama sebulan bekerja, menerima segepok uang tunai sebagai tanda kerja keras. Pekerjaan pertama aku kala itu menjadi supervisor produksi peternakan ayam dengan gaji Rp2.000.000,-.
Hari sebelum gajian, sudah kebayang apa saja yang harus dibelanjakan dengan gaji pertama tersebut. Khususnya kebutuhan hidup di perantauan seperti alat mandi dan skin care. Ketika mendekati akhir bulan, aku gak menduga gaji bulan pertama sudah amblas, tinggal menyisakan sedikit uang dan menunggu gajian bulan. Heran banget sih, kayaknya pengeluaran gak banyak deh.
Bekerja di bidang peternakan, aku ditempatkan di pelosok dan diberikan mess sebagai tempat tinggal karyawan. Yang kalau malam hari, suasana kayak tinggal di hutan saja. Maklum, jauh dari rumah penduduk. Sesudah magrib, langit sudah gelap, di luar area peternakan gak ada penerangan jadi jarang keluar karena takut gelap. Jauh banget dari perkotaan dan aktivitasnya, jadi jarang bepergian ke sana semisal nge-mal ataupun nonton atau belanja baju. Kalaupun mau pergi keluar pun harus pinjam motor. Kerja pun full. Senin kembali ke Senin jadi kesempatan keluar hanya malam hari, biasanya saat malam Minggu doang. Itu pun dengan rekan kerja yang terbiasa naik motor di malam hari dan sudah tau area sekitar. Selama di mess, makan sudah terjamin karena ada mbok yang masakin, jadi penghuni mess bisa makan 3 kali sehari. Bisa dibilang, uang kan bisa dihemat, gak perlu cari makan keluar. Cuma kalau bosan dengan menu-menu yang itu-itu saja, aku titip makan ke orang lain saat mereka meninggalkan area peternakan. Makan pun juga pas malam Minggu itu juga. Kalaupun belanja, banyaknya jajanan buat stok makanan selama di mess. Lantas, borosnya di mana, ya?
Setelah aku telisik bon-bon yang masih tersimpan, pengeluaran yang kecil dan rutin itu yang lebih menguras gaji tanpa diduga. Seperti jajan dan makan di luar. Aku hanya melihat belanja bulanan di awal setelah gajian yang memang pengeluarannya banyak, tapi gak dengan pengeluaran kecil yang rutin tersebut dan gak terhitung jumlahnya.
Parah sih, aku malah menghabiskan gaji pertama tanpa ada tabungan yang disisihkan. Aku pun mulai mengatur keuangan pasca gajian kembali. Gak ingin boros lagi, aku menghitung mana yang akan dianggarkan untuk kebutuhan sebulan, tabungan, dan menyisihkan biaya pulang kampung plus budget piknik keluarga nanti. Jadi kepikiran untuk buka rekening baru untuk mengatur keuangan. Karena cuma punya satu rekening itu pun untuk terima gaji yang cepat boros kalau ditarik. Gak mungkin kan menyimpan dan menyisihkan ada dalam satu tempat?
Aku pun membuka rekening Jenius dan mulai menyisihkan gaji untuk tabungan. Bukan tanpa alasan sih karena Jenius ini punya fitur-fitur yang sangat memudahkan kehidupan keuangan. Fitur Flexi Saver jadi penyelamatku karena fitur ini disiplin seakan mengunci uang biar gak keblablasan pakai. Fitur ini membuat aku bisa menabung dengan kebutuhan berbeda-beda sebagai dana darurat yang sewaktu-waktu bisa ditarik jika butuh mendesak. Seperti ketika keluarga membutuhkan bantuan dana untuk urusan rumah sakit, aku bisa bantu mengirimkan uang. Coba aja pas bulan pertama kabar ini dikasih tau ke aku, kondisi keuangan sedang ampes saking borosnya, gak mungkin bisa aku bantu. Untungnya sudah punya uang jaga-jaga.
Enaknya pakai Jenius juga ada fitur Moneytory yang memudahkan mencatat pengeluaran dan pemasukan secara otomatis. Nah, tabungan yang ada di rekening lain, aku tarik sebagian dan masukin ke rekening Jenius. Aku jadi bisa menghitung dan memantau keuangan saat menerima gaji berikutnya. Dengan pengaturan keuangan yang gak asal-asalan, aku jadi fokus dan bisa menghemat pos keuangan lain seperti uang jajan dan gak sering makan dengan budget tinggi saat keluar mess.
Itulah asyiknya pakai Jenius si digital banking, meski tinggal di pelosok dan jauh dari ATM, transaksi keuangan bisa dipantau dari genggaman tangan. Udah gak boros lagi dan bisa menabung deh!
Comments ( 0 )