Jika kamu bertanya apa salah satu hal yang paling membuatku menyesal dalam hidup selain, beberapa waktu lalu ketinggalan pesawat menuju kampung halamanku- adalah mengapa aku tak mengenal Jenius dari dulu. Jenius hadir sejak pertengahan tahun 2016, hampir 3 tahun lalu. Aku baru pertama kali mendengar apa itu Jenius dari teman kantorku sekitar akhir tahun 2017. Ya, sekitar satu setengah yang lalu.
Tepatnya, saat temanku tersebut membuka kiriman amplop berisi kartu debit Jenius yang dikirim ke kantor. Karena penasaran, aku bertanya, “apa itu?”. Ia menjelaskan bahwa, Ia baru saja membuka rekening bank baru bernama Jenius dan melakukan pendaftaran rekeningnya hanya dari mobile app saja, tanpa perlu ke bank. Kemudian, kartunya dikirim ke alamat kantor. Wah… canggih juga pikirku saat itu.
Semakin penasaran, aku minta diberi tahu lebih detail bagaimana mobile app Jenius bekerja. Tak lama, Ia menjelaskan proses registrasinya. Kemudian, Ia hanya menjelaskan beberapa kelebihan Jenius, yaitu bebas biaya transfer dan kartu debitnya bisa dipakai untuk transaksi online yang membutuhkan kartu kredit, seperti membeli software online. Kebetulan temanku ini seorang videographer, yang memang sering melakukan pembelian software multimedia online, di mana transaksinya menggunakan kartu kredit.
Namun, aku yang saat itu sudah memiliki 2 rekening tabungan terpisah, untuk memisahkan tabungan pribadi dan rekening untuk transaksional sehari-hari, masih merasa belum terlalu membutuhkan Jenius. Karena, kupikir toh sama saja jika aku harus menambah rekening tabungan baru. Fyi, rekening tabungan pribadiku kugunakan untuk menabung dana darurat dan uang kuliah. Karena, memang aku bekerja sambil berkuliah.
Kalau soal bebas biaya transfer, saat itu aku menggunakan aplikasi perbankan third party yang sudah memungkinkan untuk transfer bebas biaya. Jadi, saat itu aku merasa dengan sudah memiliki 2 rekening tabungan terpisah, dan menggunakan aplikasi bebas transfer third party itu, maka hidupku berarti sudah aman.
Tapi ternyata, tidak semudah itu ferguso…
Setelah menjalani kehidupan berkuliah dan bekerja sekitar 2 tahun, barulah aku sadar. Ternyata selama ini, meskipun aku sudah memiliki rekening tabungan terpisah saja tidak cukup. Aku masih sulit untuk memetakan porsi tabungan dan dana daruratku, juga memantau transaksiku. Aku hanya terus mengisi rekening tabungan tersebut dan menarik ketika waktu pembayaran kuliah tiba atau ada kebutuhan darurat.
Sering aku merasakan, kemarin-kemarin masih banyak, eh tau-tau saldonya tiba-tiba menipis saja.
Akupun juga kesulitan mengelola prioritas antara menabung untuk dana darurat, dana kuliah dan tabungan untuk wishlist-ku. Alhasil, meskipun dana kuliahku selalu tercapai, namun tabungan untuk wishlist-ku tak pernah tercapai. Karena, selalu terpakai untuk kebutuhan darurat. Aku jadi merasa hidupku hampa, karena lupa menyenangkan diri 🙁
Akhirnya, setelah pindah ke Jakarta dan sering menjumpai ‘mbak-mas Jenius’ yang menawarkan produknya di mal-mal, aku jadi penasaran. Aku mencoba mencari tau lebih detail mengenai keunggulan Jenius, produk yang dulu pernah diperkenalkan temanku. Terlebih, teman-teman di kantor baruku juga banyak yang menggunakan. Semakin lah aku penasaran, sebenarnya semudah apa sih kalau pakai Jenius?
Bertemu Dream Saver dan Flexi Saver yang bisa memetakan tujuan keuanganku
Nah, aku pun merasa menemukan titik terang, ketika mengetahui ada fitur ajaib yang dimiliki Jenius. Ya, adalah fitur Dream Saver dan Flexi Saver. Kedua fitur dari Jenius yang selanjutnya banyak memudahkan pengelolaan keuangan dan membantu hidupku.
Aku menggunakan Dream Saver untuk memprioritaskan impian dan berapa dana yang harus kukumpulkan untuk mencapainya. Gampangnya, dengan Dream Saver ini bisa ‘mensekat-sekat’ tabunganmu untuk beberapa pos tujuan. Sehingga, pos tabunganmu lebih terarah dan membantumu mengelola prioritas. Dalam kasusku, fitur Dream Saver membantuku memetakan budget untuk pos tabungan dana kuliah dan pos wishlist pribadi seperti membeli laptop baru secara bersamaan. Sehingga, setiap bulan aku bisa menabung dan membaginya ke dalam pos-pos tujuan yang sudah aku rancang.
Di fitur Dream Saver ini, juga dilengkapi dengan rencana waktu pengumpulan dana akan tercapai juga progress bar untuk memantau berapa banyak lagi dana yang harus dikumpulkan. Ini membantu banget dan bikin tambah semangat!
Sekarang, sudah tidak ada lagi cerita bingung memetakan dana tabungan dan mengelola prioritas. Karena, dana darurat, dana kuliah dan wishlist tercampur aduk jadi satu. Bikin hidupku makin terbantu dan keuanganku lebih tertata dengan #hari2jenius.
Top Up e-wallet Mudah dan Gratis
Satu lagi fitur Jenius yang membantu kehidupanku adalah kemudahan top up e-wallet yang hanya tinggal beberapa klik saja melalui aplikasi. Di tambah lagi, biaya top-up nya pun gratis. Berbeda dengan fitur top-up e-wallet pada mobile banking lain yang masih ada biaya adminnya.
Sebagai generasi cashless, ini membantu aku banget, terutama jika e-wallet yang aku gunakan, yaitu GO-PAY atau c-ku habis ditengah jalan saat bepergian. Atau untuk memanfaatkan promo cashback waktu makan di restoran. Tinggal buka Jenius, lalu tinggal pilih mau top-up ke e-wallet GO-PAY atau v pribadiku yang sudah tersimpan, tinggal beberapa klik, lalu pindah screen, e-wallet sudah terisi dan siap digunakan. Gratis lagi, bener-bener lebih mudah banget #hari2jenius ku sekarang!
Kartu Debit Jenius Bisa Jadi Ganti Kartu Kredit, Lho!
Sebagai generasi millennial yang suka bertransaksi online, namun tidak memiliki kartu kredit, melakukan transaksi di situs luar negeri. Seperti, ketika ingin berlangganan software, mengikuti online course atau sekedar berbelanja online, dulu terasa lebih sulit untukku. Aku harus meminjam kartu kredit milik teman atau malah mengurungkan niat, ketika sudah sampai halaman checkout, ternyata pembayarannya harus menggunakan kartu kredit. Tapi, sekarang dengan #hari2jenius tidak punya kartu kredit, tidak membatasi langkahku. Karena, kartu debit berlabel Visa dari Jenius juga bisa berfungsi ganda untuk transaksi yang membutuhkan kartu kredit, lho.
Kita bisa mengaksesnya melalui menu “Card Center” kemudian pilih “e-Card”. Nah, kita tinggal menginputkan data kartu seperti nomor kartu dan kode CVV yang tertera untuk kebutuhan transaksi online dengan metode pembayaran kartu kredit. Tapi, jangan lupa untuk top-up e-Card kamu dengan nominal total pembayaran yang akan kamu bayarkan ya.
Gratis Transaksi di EDC Apapun dan Tarik Tunai di ATM Manapun
Seperti yang sudah aku ceritakan, bahwa aku termasuk anak yang ‘die-hard cashless society’ banget. Selain mengandalkan e-wallet, seperti GO-PAY dan OVO, aku juga sering memilih menggunakan debit card untuk transaksi melalui mesin EDC, daripada harus mengantongi banyak uang cash. Nah, lebih enaknya lagi di Jenius ini, kita bisa bebas biaya admin jika ingin transaksi di mesin EDC bank manapun. #hari2jenius jadi lebih mudah kalau mau belanja dimana-mana.
Kan sering banget pasti, misal kita menggunakan debit card bank tertentu, eh tenyata merchant tempat kita belanja tidak menyediakan EDC bank yang sama dengan debit card yang kita gunakan. Pasti kesel kan udah lama-lama antri bayar ke kasir, eh waktu mau bayar ternyata bank mesin EDC-nya beda. Pilihannya kalo nggak kena biaya admin (yang lumayan juga kalo sering kena dalam sebulan) atau parahnya disuruh tarik tunai dulu ke ATM. Duh ga banget kan! untung sekarang udah nggak ada lagi drama macam begitu semenjak pake Jenius.
Oiya, selain bebas biaya admin kalau mau transaksi di mesin EDC bank apapun, kalau kepepet butuh duit cash, Jenius juga bisa gratis tarik tunai di ATM manapun, lho. Nggak ada lagi juga deh drama, harus muter-muter cari ATM dengan bank yang sama.
Ada Banyak Promonya Lagi!
Sebelum pakai Jenius, seumur-umur sejak pertama kali punya rekening bank, aku selalu menabung di bank BUMN atau bank swasta konvensional yang begitu-begitu saja. Nyaris lempeng-lempeng aja tiap bulan punya rekening di bank. Hampir gak pernah ada kejutan atau reward yang bikin antusias nabung sama sekali.
Palingan mentok-mentok kalo duit udah mulai banyak, eh malah ditawarin kartu kredit hehehe
Tapi, berbeda dengan Jenius. Baru kali ini, ada bank yang ngasi cashback, buat nasabahnya kalo top-up tabungan tiap hari Senin dari bank lain. Jadi bikin #hari2jenius ku lebih semangat buat nabung. Nggak cuma promo cashback untuk top-up tabungan, Jenius juga banyak bekerja sama dengan merchant online dan offline yang gak kalah seru promo cashback di setiap bulannya.
Itu dia beberapa cerita #hari2jenius ku yang jadi lebih terbantu dan dimudahkan setelah pakai Jenius. Rasanya bener-bener nyesel!
Nyesel kenapa nggak dari dulu aku mengenal Si Sakti Jenius ini! 🙂
Yuk, daripada kamu nyesel di kemudian hari, mending buruan deh yang belum punya Jenius bikin sekarang juga. Atau bisa juga jalan-jalan ke mall, siapa tau ketemu ‘mbak-mas Jenius’ yang bisa bantu bikinin akun dan kartu Jeniusmu hehehe.
Comments ( 0 )