‘Bucket list’ jalan-jalanku yang jadi destinasi impian pastinya sesuai dengan judul tulisan ini. Kota 3 status, dimana di kota ini status saya berubah. Saat bencana tsunami dahsyat melanda Aceh dan beberapa negara di Asia tahun 2004 silam, salah satu negara yang terkena imbasnya adalah Srilanka. Srilanka saat itu juga selain terkena dampak bencana tsunami, begitu juga perang saudara sedang terjadi di daerah utara yang menginginkan wilayahnya merdeka dari Srilanka. Tujuan teman-teman dan saya ingin mengadakan kunjungan sosial khususnya untuk anak-anak yang menjadi korban tsunami. Saat itu kunjungan pertama saya ke kota Kolombo. Dengan status saya dan seorang wanita adalah ‘teman’. Kami telah menjalin pertemanan yang sangat erat, hampir setiap minggunya kami selalu menghabiskan waktu bersama bukan kami berdua saja, namun dengan beberapa teman yang lainnya. Pada kunjungan pertama tersebut, ada satu perasaan lain yang timbul lebih dari sekadar teman biasa. Singkat kata, sekembalinya kami dari perjalanan misi tersebut, saya dan dia mulai menjalin hubungan sebagai kekasih. Kunjungan kedua kami ke kota Kolombo juga membawa misi untuk kesehatan anak-anak yang terkena dampak tsunami tersebut, kali ini status saya menjadi ‘pacar’. Kami bergotong royong saling membantu menyelesaikan semua misi kami, hasilnya sangatlah kami dapat syukuri. Kunjungan ketiga saya, saya membawa status baru ‘suami’ dari mantan pacar saya yang sudah menjadi istri. Kunjungan ketiga kami juga membawa misi kesehatan gigi khususnya untuk anak-anak di beberapa lokasi di Kota Kolombo. 2008 merupakan kunjungan kami terakhir ke Srilanka. Seiring dengan pernikahan kami di tahun 2008 juga, 15 tahun sudah berlalu. Status saya saat ini adalah bertambah ‘ayah’, namun Kota Kolombo belum menyaksikannya. Mimpi saya, saya ingin memperlihatkan anak semata wayang saya yang sudah berusia 12 tahun tentang Srilanka, dan khususnya Kota Kolombo tentang sejarah status ayahnya dan ibunya.