Awalnya olahraga lari saya lakukan hanya saat mau naik gunung atau mau berkegiatan alam waktu SMA. Semua berubah saat pandemi, Olahraga lari menjadi kegiatan rutin yang saya lakukan saat pandemi dan membuat ketagihan. Mengapa lari? Karena lari cukup sederhana tidak perlu berbagai peralatan, Hanya perlu menyiapkan niat dan fisik, hitung-hitung agar badan tetap bugar dan pikiran tetap waras saat pandemi. Bagi saya lari sendiri untuk menghilangkan penat dan menenangkan pikiran kalau kata anak jaman sekarang self healing.
Pada tahun 2021 saya coba iseng mendaftarkan diri pada Event Pocari Sweat Run 2021 yang mana merupakan event lari pertama saya walaupun secara virtual dengan kategori jarak 5K, saat itu target saya ialah bisa finish di bawah 35:00 dan akhirnya bisa finish dengan catatan waktu 33:35. Tahun 2022 saya ikut kembali Event Pocari Sweat Run 2022 virtual dengan kategori sedikit lebih jauh yaitu 10K, target saya pada saat itu yang penting bisa menyelesaikan dan finisih, saya finish dengan catatan waktu 01:11:13, hasil yang memuaskan bagi saya. Dari event ini membuat saya belajar, bagaimana lari mengajarkan saya dalam mencapai tujuan perlu adanya proses. Proses di dalamnya berupa niat, rencana, ego dan daya upaya, yang mana semuanya kontrol dari diri sendiri.
Tahun ini saya mencoba men-challenge diri kembali untuk mengikuti Event Pocari Sweat Run Indonesia 2023 ini di kategori 10K dengan tujuan mencapai personal best dari tahun sebelumnya dan target bisa finish dibawah 60 menit. Event tahun ini juga merupakan kali pertama saya mengikuti race offline di Pocari Sweat Run yang membuat saya lebih bersemangat lagi mempersiapkannya. Berani men-challenge diri sendiri dengan membuat target waktu (personal best) artinya saya harus lebih displin, konsisten berlatih, harus bisa tidak mager serta tidur dan bangun lebih awal walaupun ini terasa sulit agar bisa latihan di pagi hari, dan juga menjaga pola makan karena bisa dibilang tubuh saya termasuk kategori overweight.
Berbagai persiapan saya lakukan mulai dari pembuatan jadwal program latihan sendiri sampai mencoba melakukan latihan sesuai jadwal. Program latihannya sendiri mencoba mengikuti refrensi dari sosial media dengan menyesuaikan kategori yang diikuti, selain itu juga beberapa kali ikut lari bareng dengan komunitas yang ada di Kota saya karena sering mengadakan agenda lari salah satunya lari bareng Jenius dan juga bisa saya bisa bertemu dengan teman-teman pelari lainnya. H-1 race saya menuju Bandung dan langsung mengambil race pack suasana yang sangat ramai dan meriah membuat saya semakin tidak sabar untuk hari esok, setelah itu saya juga mengikuti kegiatan carboloading yang diadakan oleh Jenius, terima kasih yang telah mendukung para pelari melalui kegiatan yang diadakan.
Hari race pun telah tiba dengan persiapan yang sudah matang mulai dari fisik sampai peralatan lari yang akan digunakan. Saat tiba di venue race membuat perasaan saya excited melihat euforia yang sangat meriah sekali ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya karena bisa menjadi bagian dari Event Pocari Sweat Run terutama mengikuti event offline. Tidak lupa saya melakukan warming up agar terhindar dari resiko cedera, saat sudah di starting line perasaan saya menjadi campur aduk mulai dari bersemangat, gugup, bangga, serta berpikir apakah sanggup bisa finish dan mencapai personal best. Flag off pun dikibarkan dengan suasana yang sangat ramai sekali membuat di kilometer awal sempat tersendat karena kesalahan saya memulai dari baris belakang dan saya mencoba mengejar pacer sub 60:00 meskipun pada akhirnya saya belum bisa mengejar karena terlalu mencoba ngepush diawal sehingga saya mencoba mendengarkan tubuh saya agar mencoba enjoy dan merasakan event lari ini. Akhirnya saya bisa finish dengan catatan waktu 01:05:31, walaupun belum sesuai dengan target dibawah 60 menit tapi saya bisa finish strong dan mendapatkan catatan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Dan saya merasa puas dengan proses dan hasil yang saya lakukan. Kalau kata Mba Najwa Shihab “Karena lari bukan semata urusan jarak atau pace waktu, tapi perasaan tuntas bisa menyelesaikan sesuatu.” Sederhananya perlu ada konsistensi dalam mencapai tujuan. Walaupun sampai sekarang saya masih jauh dari target yang saya inginkan. Semoga saya kedepannya bisa lebih baik lagi dan semoga tahun depan bisa ikut kategori half marathon. Sekian artikel dari saya, Buat kawan-kawan jangan takut untuk mencoba, tentukan targetmu dan mulai secara perlahan. Jangan lupa olahraga dan jaga kesehatan yaa!