Tio & Lina sudah menikah selama 5 tahun, juga sudah dikaruniai 1 anak. Mereka sudah merencanakan finansial secara baik, bahkan bisa dibilang keuangan mereka sangat sehat, dengan dana darurat yang sudah terpenuhi sebanyak 6 kali pengeluaran bulanan.
Keinginan Terbentur Faktor Eksternal
Karena merasa dana darurat sudah cukup, Tio & Lina ingin memiliki rumah. Meski sama-sama punya penghasilan sendiri, mereka tetap saja merasa ragu untuk melakukan KPR. Sebenarnya hal ini disebabkan orang tua dari pihak keluarga laki-laki masih terlilit utang besar. Belum lagi, mereka juga harus memikirkan pendidikan anak.
Karena itulah mereka mengikuti sesi bersama OneShildt dalam Co.Creation Week 2022. Nah, apa yang harus Tio & Lina lakukan dan mana yang harus diprioritaskan? Yuk, kita simak!
Baca juga: Finansial Berantakan Karena Gaya Hidup? Ini Solusi Memperbaikinya!
Mengurutkan Prioritas Finansial
1. Menambah dana darurat
Saat ditelaah, rasio keuangan keluarga Tio & Lina hijau—itu berarti sudah sangat baik. Mereka harus mempertahankan gaya hidup mereka. Nah, karena sudah dikaruniai seorang anak, mereka disarankan untuk menambah dana darurat seenggaknya 12 kali pengeluaran dalam sebulan. Gak pernah ada yang tau keadaan nantinya, kan?
2. Mengeset budget untuk membantu orang tua yang terlilit utang
Tio dan Lina bisa mengecek sekaligus mereviu proteksi, asuransi, serta estate planning yang dimiliki orang tua. Hal ini dilakukan agar nantinya kalau terjadi kemungkinan terburuk, mereka gak perlu menanggung utang sang orang tua.
Jika memang ternyata sama sekali gak tertolong, Tio dan Lina harus melakukan kompromi satu sama lain sejauh mana mereka membantu orang tua yang terlilit utang. Kompromi ini merupakan hal penting, jangan sampai salah satu dari mereka gak setuju yang bisa berujung pada perselisihan.
Jika sudah berkompromi berapa budget yang dirasa cukup membantu, barulah mereka membantu sesuai nominal yang telah disepakati. Syukur-syukur, Tio & Lina mau mengajari orang tuanya terkait finansial biar gak terlilit utang lagi.
Baca juga: Cara Atur Cash Flow saat Kuliah di Luar Negeri
3. Melakukan investasi terarah
Ketika dua poin sebelumnya sudah teratasi, Tio dan Lina bisa melakukan investasi yang lebih terarah sesuai kebutuhan, yaitu:
- dana pembelian rumah,
- dana pendidikan anak, dan
- dana pensiun.
Poin c juga harus diperhatikan karena gak selamanya mereka akan bekerja. Akan terjadi kemungkinan anak mereka tambah besar dan perlu dijaga oleh salah satu orang tua. Jadi gak ada salahnya melakukan preparation andaikata salah satu dari Tio dan Lina ada yang resign untuk merawat anak tercinta.
Kebutuhan dana pendidikan anak juga bisa dihitung memakai kalkulator dana pendidikan dari OneShildt yang sudah mempertimbangkan nilai inflasi dan periode mempersiapkan dana pendidikan tersebut. Buat yang belum tau, kalian bisa langsung cek https://www.oneshildt.com atau aplikasi OSplan)
Baca juga: Mengatur Dana dan Aset Investasi untuk Kuliah di Luar Negeri
Dari 3 tujuan finansial di atas, bisa diperhatikan bahwa memang paling penting punya dana darurat, baru bisa membenahi satu per satu masalah ataupun keinginan finansial. Kalau jadi Tio atau Lina, kira-kira apa yang bakal kamu lakukan nih, Co.Creators?
Comments ( 0 )