jadi pengen liat decknya buat referensi:))
Kalau sebelumnya kita tau cerita inspiring dari pemenang ke-2 dan ke-3 Jenius Ideathon 2022, sekarang giliran kita ulik kisah dari Tim NOTCH yang jadi pemenang pertama!
Tim NOTCH sendiri terdiri atas 2 orang, yaitu Kak Septian Luthfi & Kak Fauzan Romadhon. Mereka berdua berasal dari kantor agency yang sama tapi hanya berbeda role. Wah, format tim mereka ternyata office mate!
Awal jadi tim
Sebenarnya yang pertama kali tau ada Jenius Ideathon Co.Creation Week 2022 adalah Kak Fian. Hal ini ia lihat dari postingan media sosial Jenius. Belum lagi, Kak Fian termasuk yang aktif mengikuti berbagai acara Jenius Co.Create lho!
Dari situlah Kak Fian berinisiatif mengajak Kak Ojan. Awalnya sih memang karena punya role yang berbeda. Kak Fian yang merupakan Head of Content dalam kantor agency, merasa Kak Ojan bisa jadi partner dalam berkompetisi karena punya basic sebagai Strategic Planner.
Sementara itu, Kak Ojan yang pernah bikin tesis mengenai business innovation pun merasa tertantang ajakan mengikuti Jenius Ideathon dari Kak Fian. Sampai akhirnya mereka memutuskan buat jadi satu tim.
“Tertarik (dengan tawaran Fian) karena tesisku tentang business innovation, jadi lebih bisa menumpahkan ide-ide tentang produk. Terus hadiahnya kan juga lumayan,” ujar Kak Ojan.
Dan dari sana, terbentuklah Tim NOTCH!
Baca juga: Cara Menang Jenius Ideathon Ala Tim Restu Ibu
Strategi Tim NOTCH
Dalam eksekusi ide, Tim NOTCH sendiri terinspirasi dari pengalaman pribadi yang memang terasa “dekat” dengan keseharian. Gak heran tema yang diambil adalah “Human”.
“Memang yakin pilih tema (Connect to) Human,” ujar Kak Ojan.
FYI, ide mereka dalam Jenius Ideathon adalah menambahkan fitur yang bisa dipakai oleh seorang anak untuk melakukan transaksi.
“Takut ada overuse di akun anaknya, jadi tujuannya memang solving problem bua audiens, terutama anak,” ungkap Kak Ojan.
Untuk strategi pembagian tugasnya sendiri, mereka sudah membaginya dengan detail. “Untuk riset, kami gabungin dari Ojan dan aku. Ojan juga kasih strategi yang dibuat, dan aku yang bikin detailnya dengan penyajian di slide, gimana mempresentasikan visual yang baik,” ujar Kak Fian.
“Fian juga udah mikirin awal untuk brainstorming bareng-bareng. Aku jadinya bikin prototipe,” tambah Kak Ojan.
Padahal, Kak Ojan latarnya business innovation lho! Ia belajar secara otodidak memakai aplikasi Figma karena merasa butuh saat bikin tesis. “Belajar dari YouTube aja cukup,” ujarnya. Wah, bikin termotivasi nih!
Meski ideathon sudah dibuat sedemikian rupa, sebenarnya ada secuil rasa pesimis dari mereka. “POV kami lebih menitikberatkan ke product marketing, jadi ngerasa kurang komprehensif dibanding peserta lain,” ujar Kak Fian.
Makanya, mereka sering tektokan buat mengerjakan ideathon ini dan sering melakukan regroup. Walau terhalang kesibukan bekerja di kantor dan sulit menemukan waktu keduanya kosong, mereka tetap saling update pekerjaan mereka.
Baca juga: Tim Dompet Anak: Dari Reuni Sekolah, Sampai Menang Jenius Ideathon
Rasa pesimis berbuah manis
Omong-omong soal secuil rasa pesimis, sebenarnya mereka makin merasakannya ketika sudah masuk babak semifinal lho, Co.Creators. Hmm… apa alasannya, ya?
Waktu awal submit kompetisi, mereka sih cukup percaya diri. Namun, saat pengumuman peserta yang lolos semifinal alias 10 besar, kepercayaan diri tersebut menciut.
“Nah, aku kepoin 10 besar. Wah… si anu product manager di sini, si itu sudah sering menang lomba… jadi gak yakin dan agak pressure. Eh, gak taunya malah jadi 5 besar,” ujar Kak Ojan. “Kami sudah ngerasa kayak alien karena jadi anak agency di antara anak-anak product.”
“Sebelum 10 besar ya cukup optimis karena belum lihat saingan. Lalu saat 5 besar ya jadi lowering expectation—harapannya, seenggaknya jadi juara 3. Eh jadi pemenang utama,” ujar Kak Fian.
Wuih, benar-benar berbuah manis ya. Pelajarannya sih pesimis tuh ya gak apa-apa, tapi tetap kerjakan pekerjaan dengan baik karena gak pernah ada yang tau nasib kamu bakal kayak gimana, Co.Creators!
Kalau dari cerita di atas, kita bisa tarik kesimpulan nih, Co.Creators!
- Aktiflah ber-kokreasi di Jenius Co.Create dan cari tau apa yang lagi happening di website. Buktinya, Kak Fian tau kompetisi ini dari website dan memang karena ia aktif.
- Jangan terlalu rumit dalam mengambil tema dalam sebuah kompetisi. Buka mata dan telinga terhadap kejadian yang “dekat”, fokus dalam penyelesaian masalah.
- Do your best and let God do the rest. Sekalipun rasa insecure timbul, seenggaknya bakal tetap berpuas hati karena sudah kasih yang terbaik—dan siapa tau jadi pemenang pertama.
Begitulah kisah Tim NOTCH yang akhirnya jadi pemenang pertama Jenius Ideathon Co.Creation Week 2022. Sampai ketemu di cerita-cerita inspiring lainnya. Semoga konten mengenai para pemenang Jenius Ideathon menginspirasi kamu, Co.Creators.
Comments ( 1 )