Hi Co.Creators! Kamu familier gak dengan istilah thrifting? Thrifting adalah kegiatan berburu dan membeli barang bekas—baik pakaian, tas, sepatu, atau apa pun—yang masih layak dipakai guna menghemat pengeluaran, bahkan mengurangi limbah! Kalau kamu salah satu yang doyan thrifting atau mulai tertarik thrifting, pasti tau banget kalau kalau kegiatan ini menawarkan pengalaman belanja yang berbeda dibanding belanja di toko ritel.
Dulu, thrifting bisa kamu lakukan langsung dengan pergi ke thrift shop favorit, bahkan ada area khususnya. Unluckily, kondisi sekarang memang gak memungkinkan kita untuk bergerak bebas pergi ke sana kemari, termasuk berbelanja di thrift shop favorit. Tapi tenang aja, hal ini gak bikin kamu kesulitan thrifting karena sudah mulai menjamur thrift shop online, mulai dari yang ada di e-commerce maupun memakai platform media sosial kayak Twitter dan Instagram.
Baca juga: 5 Langkah Bikin Hobi Kamu Jadi Bisnis
Kenapa Harus Thrifting?
Berbelanja barang bekas memang memberikan kesan unik tersendiri dibandingkan shopping barang baru di mal atau online shop. Lantas, apa aja sih kelebihan dari thrifting ini?
1. Murah tapi gak murahan
Gak bisa dimungkiri, belanja barang preloved pasti lebih ramah kantong karena barang tersebut bukan barang baru. Meski demikian, kualitas barangnya masih terjaga. Bahkan kalau kamu tekun dan sabar, gak menutup kemungkinan bisa menemukan barang bermerek. Dengan thrifting, kamu bisa kelihatan keren tanpa merogoh kocek dalam-dalam! Pasti ada kepuasan tersendiri dong ketika bisa beli barang berkualitas dengan harga murah.
2. Barang yang unik dan jarang
Pernah gak sih kamu ke mal, terus ketemu orang asing yang pakaiannya persis sama kayak kamu? Industri fast fashion—konsep bisnis industri fashion yang memproduksi pakaian dengan jumlah banyak dan cepat demi memenuhi permintaan pasar—memang memproduksi jumlah pakaian tertentu dengan kuantitas yang banyak, makanya barang yang kamu beli di sana tergolong mainstream. Nah, kalau thrifting, kemungkinan besar yang kamu temui adalah barang-barang unik! Bahkan, bisa aja kamu menemukan barang edisi terbatas yang gak lagi dijual di pasaran.
3. Ramah lingkungan
Lho, memang ada ya hubungannya antara thrifting dengan lingkungan? Ada! Lewat thrifting, kamu berkontribusi mengurangi sampah mode (fashion waste) lho. Ketika membeli dan memakai barang bekas (reuse), kamu mengurangi jumlah barang yang berakhir di tempat pembuangan (reduce). Bahkan Student Environmental Resource Center University of California Berkeley menyebutkan bahwa thrifting baik untuk bumi karena less clothing in landfills, less resource used and wasted, serta less pollution.
Baca juga: Self-Love: Cara Menyayangi Diri Sendiri
Tips & Trick dalam Thrifting
Ternyata bukan cuma menguntungkan karena bisa membeli dengan barang murah, thrifting juga berkontribusi juga dengan lingkungan. Jadi, rasanya memang thrifting bisa jadi salah satu opsi saat kita mau beli barang yang dibutuhkan dengan harga bersahabat. Eits, meski demikian, kalau mau berburu barang preloved ini, kamu juga mesti memperhatikan hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk beli. Tim Jenius Co.Create sudah bikin nih daftarnya!
1. Tau dengan pasti spesifikasi benda yang mau kamu beli
Saat membeli di thrift shop secara langsung, kamu bisa “mencoba” barang yang dijual tanpa harus mengira-ngira. Namun, lain hal ketika melakukannya secara online, soalnya kamu cuma bisa ngeliat dari gambar yang diberikan penjual. Thrifting online, apalagi pakaian, mengharuskan kamu untuk tau ukuran benda tersebut. Kalau ada merek favorit, biasanya kita sudah tau ukurannya, tapi gak semua merek memiliki sizing yang sama. Tapi tenang, biasanya penjual bakal melampirkan detail ukuran barang. Yang gak kalah penting, kalau kamu suka dengan brand tertentu, pastikan kamu tau ciri-ciri barang asli. Karena gak sedikit pelapak yang menjual barang preloved tapi palsu. Bahkan terkadang penjualnya gak tau barang yang dijual bukan barang original.
2. Cari tau lapak atau profil penjual
Kalau lagi berburu benda atau baju thrifting, memang paling seru ke lokasinya langsung, misalnya kalau di Jakarta tuh ada Pasar Senen atau Pasar Baroe. Kita bisa langsung nyoba dan mengukur benda yang diincar, bahkan kalau klik bisa jadi langganan. Keuntungan kalau kenal, kamu bisa dapet referensi penjual lainnya dari sana. Terus, gimana kalau thrifting online? Kamu harus lebih hati-hati! Pastikan di tempat kamu membeli, penjualnya sudah trusted. Mencari tau profil penjual jauh lebih penting karena banyak penjual nakal yang memakai foto orang lain, atau bahkan menjual benda palsu. Jangan sampai karena murah banget, terus kamu beli dan ujung-ujungnya menyesal, ya!
3. Cek penilaian toko atau penjual
Nah, ini masih menyambung poin di atas untuk thrifting online. Kamu bisa juga cek hasil review dari pembeli lainnya, apakah mereka puas dengan barang tersebut atau gak. Dari sini kamu pun bisa mengira-ngira apakah membeli di tempat tersebut benar-benar worth it atau gak. Khusus buat yang jualan di Instagram, cek ya apakah penjual memperbolehkan lapaknya diberikan komentar. Kalau gak bisa komen, patut dicurigai!
4. Perhatikan kualitas barang yang dibeli
Biasanya ada beberapa barang atau brand yang sudah “kamu banget” sehingga sering kali tanpa pikir panjang langsung kamu beli. Kalau barang baru sih aman-aman aja, tapi kalau benda preloved, hmm… kamu harus cek dulu—jangan buru-buru beli. Kalau di lapak penjual, kamu mesti perhatikan dengan teliti apakah ada kancing yang hilang, bagian yang sobek, dan sebagainya. Begitu pula kalau kamu beli online, baca dengan saksama deskripsi yang sudah trusted seller tulis di lapaknya.
Baca juga: Pola Makan Seimbang untuk Menjaga Kesehatan
5. Batasi budget
Jangan mentang-mentang barang preloved harganya jauh lebih affordable lantas kamu gak ngerem pengeluaranmu. Ingat, beli barang sesuai kebutuhan. Kamu juga bisa membatasi budget biar gak kebablasan karena lapar mata. Kalau ternyata gak dipakai, sayang juga cuma numpuk di tempatmu.
6. Cuci sampai bersih!
Ini juga penting lho! Tau sendiri kan barang-barang ini biasanya dibundel dalam karung besar dan kita gak tau steril atau gak barangnya. Mau barangnya dibilang sudah dicuci oleh pelapak, kamu harus tetap mencucinya sebelum digunakan.
Sebenarnya, thrifting juga bisa kamu lakukan kalau kamu juga punya barang yang sudah gak dipakai. Daripada dibuang, kamu bisa jual barang-barang itu dengan harga murah dan bisa digunakan sama yang lain. Kamu dapat tambahan, yang beli pun senang karena beli barang dengan harga affordable. Nah, kamu punya thrift shop favorit apa di kota kamu? Bisa lho kasih rekomendasi kamu! Berbagi itu indah lho, jadi kami tunggu ya!
Comments ( 0 )