Cara login ke jenius tanpa kode otp
Waaah… Jenius SMBC Indonesia sudah anniversary yang keempat! Happy 4th anniversary, my lovely digital banking! Gak beda jauhlah ya sama anniversary aku dan Kangmas. Bedanya, kami yang ketiga, hihihi. Akhir tahun ini juga aku dan Kangmas tiga tahunan sama Jenius lho! Artinya, Jenius sudah jadi sohib kami mengarungi bahtera rumah tangga! Ceilaaah…!
Eh beneran lho, mengatur keuangan pakai Jenius tuh pilihan yang bener-bener Jenius! Udah bikinnya gak ribet (gak nyampe sehari jadi!), bebas biaya transfer antarbank, sampai bisa bagi-bagi pos dan mencatat keuangan otomatis. Kece banget, kan?
Pengin punya pos-pos tabungan tapi gak mau punya banyak rekening? Pengin punya tabungan mata uang lain dengan rate bagus? Pengin punya rekening khusus bisnis dalam satu akun? Pengin punya aplikasi catatan keuangan yang langsung terintegrasi dengan rekening?
Jenius jawabannya!
Sini deh, aku mau cerita perjalanan kami berdua bersama Jenius.
Suatu Hari di 2017
“Is, Mas udah punya Jenius dong!” pamer Kangmas dengan bangga.
“Apaan tuh, Mas? Baru denger aku.” Aku membolak-balik kartu orange itu. Tertulis jelas Jenius di sana.
“Bank kekinian nih! Bisa gratis biaya transfer antarbank. Temen-temen Mas mulai pada bikin biar gampang kalau mau patungan, cuma pakai Cashtag jadi gak ribet copas nomor rekening.”
“Oh iya aku baru inget pernah dikasih tau sama temenku. Tapi ngapain bikin? Ribet ah banyak rekening!”
“Kamu juga bikin gih! Ada promo nontonnya lho kalau buka rekening.”
Ah, kangmas-ku ini bisa saja meracuni istrinya dengan promo. Akhirnya weekend itu juga aku dan Kangmas langsung pergi ke mal hanya untuk buka rekening Jenius. Iya, sampai seniat itu!
“Nah, Mbak, aku berhasil nih ngeracunin istri aku buat bikin Jenius,” kata Kangmas ke mbak-mbak Jenius. Mbak-nya cuma tertawa.
Setelah isi data-data, instal aplikasi Jenius, lalu menunggu sekitar 30 menit, resmi sudah aku punya Jenius. Aku pun makin kepo lalu berselancar di https://www.jenius.com!
Welcome to the future of digital banking!
Pemburu Promo di 2018
Di tahun ini, kami berdua masih trial and error dalam menemukan metode mengatur keuangan. Transaksi sering keluar dan masuk tapi cenderung konsumtif. Maklum, kami belum punya anak dan masih seneng-senengnya main.
Namun, seboros-borosnya aku, tetap saja aku pemburu promo. Promo yang sering aku dan Kangmas gunakan itu adalah promo nonton. Kalau bayar pakai kartu debit Jenius, bisa dapet cashback sampai 50% di bioskop mana pun! Gimana gak bikin kami berdua bolak-balik bioskop tuh?
Setiap bulan pasti kami selalu nonton film terbaru di bioskop. Nonton midnight pun gak masalah, toh bareng suami, hehehe… Nonton weekend yang notabene harga tiketnya lebih mahal pun kita jabanin deh! Sampai aku punya satu geng di kantor yang tugasnya ngomporin temen-temen lain supaya pakai Jenius, hahaha…
Di tahun itu pun kami lagi senang traveling. Cuma pergi berdua mah gak ribet, ya. Yang ribet tuh ngurus cutinya—eh kok curhat. Nah, aplikasi biar booking tiket dan penginapan kan ada yang dapet promo kalau transaksinya pakai credit card, sementara kami gak punya CC. Eits, tenang aja! Jenius bisa jadi pengganti credit card lho! Asli, ini ngebantu banget! Bedanya, Jenius langsung memotong Saldo Aktif. Jadi, gak takut kena denda karena bayar lewat jatuh tempo.
Waktu traveling bareng temen-temennya Kangmas pun Jenius did help us a lot! Patungan tiket masuk tempat wisata tinggal transfer pakai Cashtag. Ada seorang temen yang gak pake Jenius dan dia gigit jari deh gak bisa ikutan serunya pake Jenius!
Thanks for making our holiday trip more fun, Jenius!
Melek Finansial di 2019
Di tahun ini, alhamdulillah aku hamil anak pertama. Karena banyak rebahannya (asli, waktu hamil tuh aku ngantukan parah) jadinya lebih sering main HP dan buka Instagram. Terus liat IG Story temen-temen banyak yang suka sharing tentang finansial. Akhirnya kepo dan cari-cari tau tentang pengaturan keuangan.
Hal yang pertama banget aku inget tentang manajemen keuangan itu adalah PENTINGNYA PUNYA DANA DARURAT. Secara teori, kalau sudah berkeluarga punya anak itu dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. Dan dana darurat ini beda dengan tabungan kalau mau beli sesuatu. Nah loh, berapa dana darurat yang kami punya?
Setelah diskusi serius tapi santuy dengan Kangmas, akhirnya kami memutuskan untuk fokus dulu mengumpulkan dana darurat. Ya, momen ini setelah terjadi sebuah kejadian yang menguras lumayan banyak uang di rekening. Banyak banget malah. Orang yang kami amanahi menjalankan sebuah usaha ternyata gak amanah, huhuhu… Untung aku berkeras jangan all out dulu. Aku ingin tetap ada uang di rekening untuk jaga-jaga. Aku belum paham kalau itu istilahnya dana darurat.
Akhirnya kami memutuskan target tahun ketiga pernikahan kami dana darurat sudah terkumpul. Sebelum itu ada, bye-bye deh untuk hedon. Rekening yang kami pakai untuk mengumpulkan dana darurat adalah Jenius.
Kenapa Jenius? Karena Jenius punya fitur yang kepake banget untuk kami, yaitu Flexi Saver! Setiap gajian dan insentif masuk ke rekening payroll, Kangmas selalu mengingatkan untuk transfer ke Jenius. Tetep pake promo dooong, Mon Yay. Jadi bisa dibilang free transfer fee. Gak mau rugi walaupun Rp6.500.000,- rupiah, hihihi… gak ada biaya administrasi bulanan pula. Wow, Jenius itu sobat makmak banget, kaaan?
Kalau dana sudah ditransfer ke Jenius, langsung aku masukkan ke Flexi Saver biar tangan gak gatel buat belanja online. Aku sisakan sedikit di Saldo Aktif untuk top up e-Wallet yang juga gratis biaya admin. Boleh sombong dikit yaa… karena saldo aku selalu di atas Rp10.000.000,- setiap bulan, jadinya selalu dapat kuota 25 kali bebas transfer ke bank mana saja dan tarik tunai di ATM mana pun, hohoho…!
Alhamdulillah, sebelum anniversary ketiga, target dana darurat sudah tercapai. Usaha kami mengencangkan ikat pinggang berbuah manis juga. Bisa bernapas lega sekarang karena pengaman pertama manajemen finansial sudah terpasang.
Dana darurat ini juga pernah terpakai. Akhir tahun 2019 Papa butuh suntikan dana untuk renovasi rumah. Nominalnya lumayan. Sebagai anak-anak yang berbakti tentu saja kami gak bisa menolak. Untung aja punya dana darurat jadi no problem! Transfer beda bank pun gratis-tis-tis!
Awal tahun 2020 ini pun kami sempat membantu biaya pengobatan kakek dari dana darurat. Iya, begitu bermanfaat dan tenang kalau sudah punya dana darurat!
Thank you Jenius for securing our emergency fund!
Masuk ke Dunia Investasi dan Bloger Profesional di 2020
Setelah dana darurat aman, target kami selanjutnya adalah dana pendidikan anak. Duh, ngomongin dana pendidikan itu bikin pusing. Di suatu sore, aku dan Kangmas semacam konsultasi ringan dengan seorang ibu yang merupakan guru TK. Ngobrol-ngobrol tentang berapa total biaya untuk KB-TK anak kalau masuk di sekolah tempat ibu itu mengajar. Totalnya puluhan juta dong untuk sekolah 3 tahun doang! Wajar sih, soalnya sekolah swasta.
Ya Allah, ini baru TK ya, belum SD, SMP, SMA, kuliah…! Inflasi dana pendidikan pun ternyata lebih tinggi dibandingkan inflasi biasa. Bisa kena 10% per tahun. Uang di rekening kami pun rasanya meronta-ronta!
Pas banget nih aku baru baca-baca tentang investasi, mulai dari Surat Berharga Negara (SBN), reksadana, sampai saham. Aku baru sadar sekarang padahal Kangmas sudah sounding dari awal nikah. Maaf ya, Mas, istrimu ini dulu masih kepingin hedon, hihihi…
Dari hasil bacaanku, tips agar bisa memenuhi dana pendidikan yang angkanya bikin rada sesek napas ini adalah dengan INVESTASI. Bisa di reksadana or saham, gimana timeline-nya aja.
Tepat di Februari 2020, aku buka rekening dana investor (RDI) dengan nomor rekening pribadi Jenius aku. Why Jenius again? Biar bisa free transfer fee dong! Nominal yang akan ditransfer ke RDI itu kan gak cuma satu atau dua juta. Kalau pakai Jenius, gak ada batas nominal transfer selama kuota masih ada. Bagiku pribadi, kuota 25 kali sebulan itu gak abis-abis, hehehe…
Lalu, pas banget aku masuk ke pasar modal waktu IHSG lagi turun kemarin. Banyak saham premium lagi diskon besar-besaran! Aku pun mulai top up RDI dari nominal ratusan ribu sampai puluhan juta dari rekening Jenius. Seru dan praktis banget deh mengatur keuangan cuma dari smartphone.
Oh iya, aku punya cerita Jenius juga nih tentang fitur terbaru Jenius, yaitu sekarang bisa bikin 3 Flexi Saver!
Awalnya, aku terbawa hype mahmud alias mamah muda untuk beli paket buku anak yang harganya berjuta-juta itu. Namun, aku gak mau nyicil or ikutan arisan, kepingin langsung cash sambil nunggu periode promo—tetep dong yeee pemburu promo. Nah, aku mikir, gimana nih caranya agar uang buat beli buku bisa kekumpul tapi terpisah dari pos lainnya?
Aha! Aku manfaatkan aja Dream Saver di Jenius. Aku pasang target nominal tabungan tapi waktunya suka aku pause karena ngisinya kalau bonus dari kantor turun atau menang lomba blog. Terus aku berharap, semoga usulan salah satu Co.Creators bisa terwujud: ada penambahan kantong di Flexi Saver.
Eeeh, pas banget dong nominal Dream Saver aku tercapai lalu Jenius rilis fitur terbaru! Langsung aja deh aku cairkan Dream Saver dan pindahkan tabungan itu ke Flexi Saver kedua dengan nama “Buku Anak”. Sekarang, kalau aku mau beli buku tinggal tarik dari pos ini tanpa mengganggu pos kebutuhan lain.
Beberapa bulan ini, aku pun mulai dapat job ngeblog. Setiap menuliskan nomor rekening, pasti aku langsung ngasih nomor rekening Jenius. Lumayan banget blog aku udah bisa bayar domain dan hosting sendiri buat tahun depan
Mulai dari banyak promo, mengumpulkan dana darurat, investasi sampai dunia bloger profesional, aku percayakan pada Jenius. Secinta itu aku sama Jenius!
Thank you Jenius for easing our financial life!
Comments ( 1 )