Bener banget sih ini, kalo menurutku fitur yang paling keren yaitu Moneytory. Jadi gampang tracking spending, ga ada acara “eh-kaget-kaget” tiap cek rekening.
Ada yang bilang, jadi anak rantau yang harus tinggal di kota orang itu gak gampang. Nah, aku adalah salah satu yang mengiakan hal ini. Sejak pertama kali dapat kerja di ibu kota dan memutuskan untuk merantau dua tahun lalu, aku mulai merasakan berbagai tantangan. Mulai dari tuntutan hidup sendiri dan terpaksa tinggal jauh dari keluarga, harus pintar mengatur keperluan sehari-hari secara mandiri, hingga tentunya menghadapi challenge utama: mengelola keuangan dengan baik.
Sebagai seseorang yang baru memasuki dunia kerja dan baru merasakan serunya merantau, saat itu aku sempat “kebobolan” dalam pengaturan keuangan di tahun pertama bekerja. Saat itu merupakan masa-masa aku sangat boros, ketika aku belum sadar pentingnya menabung dan menata masa depan. Boro-boro menyiapkan pos-pos keuangan, buat spending wisely saja gak ingat! Maklum, itu adalah masa-masa saat aku pertama kali menikmati uang hasil jerih payah sendiri, jadi impulsive buying and spending adalah jalan ninjaku tiap stres atau lelah bekerja.
Untungnya, setelah satu tahun bekerja, aku berkenalan dengan Jenius SMBC Indonesia. Perkenalan ini diawali oleh temanku yang menceritakan pengalamannya menggunakan Jenius serta berbagai kelebihannya. Hal yang paling bikin aku tertarik adalah konsep digital banking berbasis aplikasi yang ditawarkan oleh Jenius. Sebagai orang yang bekerja di dunia digital, tentu aku menyukai semua hal yang serbapraktis.
Akhirnya aku pun menelusuri http://www.jenius.com kemudian mempelajari fitur-fitur yang ada, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi nasabah Jenius. Benar saja, hidupku terasa lebih mudah dan praktis semenjak bergabung jadi teman Jenius! Aku sendiri baru benar-benar belajar menabung setelah aktif menggunakan Jenius. Sejak saat itu aku merasakan banyak manfaat, terutama karena fitur-fitur Jenius sangat memudahkan dalam bertransaksi dan pengelolaan keuangan bagi pemula. Ditambah lagi aplikasinya punya user interface dan user experience yang juara, membuat penggunanya nyaman dalam mengakses seluruh fiturnya.
Kesalahanku dalam buruknya mengelola keuangan di tahun pertama bekerja membuatku belajar banyak biar gak mengulangi kesalahan tersebut lagi. Terlebih sebagai anak kos yang hidup sendiri, penting banget memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan terutama untuk memudahkan transaksi dan mengelola cash flow. Misalnya, untuk keperluan transaksi, aku harus membayar sewa kamar kos, laundry, tagihan, dan lain-lain melalui transfer rekening. Selain itu, banyak keperluan yang harus dibeli, dari mulai barang-barang perlengkapan di kos hingga kebutuhan sehari-hari. Di zaman di mana penggunaan uang tunai mulai bergeser ke pembayaran digital, banyak orang yang mulai jarang memegang uang cash, termasuk aku. Untuk transportasi dan membeli makan misalnya, sebagian besar pembayaran tunai kini sudah digantikan oleh transaksi digital. Gak heran mengapa aku betah menggunakan Jenius! Karena Jenius dapat menjawab kebutuhanku dengan banyaknya fitur yang bisa dimanfaatkan, terutama untuk membantu kegiatan sehari-hari aku sebagai anak kos.
Jadi, kali ini aku ingin membagikan pengalamanku dalam menggunakan Jenius buat anak kos lainnya di luar sana, yang mungkin juga mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan. Yuk mulai maksimalkan transaksi dan pengelolaan uangmu melalui fitur-fitur berikut!
1. Tracking pengeluaran dan pemasukan melalui Moneytory
Sulit mengelola keuangan? Sering bingung karena uang ‘hilang’ begitu saja tanpa tau pergi ke mana? Ah, jangan-jangan kamu keseringan beli es kopi susu tanpa menyusun budget tersendiri, terus tanpa sadar hal ini menguras uang bulananmu. Tapi tenang, sekarang kamu bisa terbebas dari rasa bingung ini melalui fitur Moneytory! Moneytory merupakan salah satu fitur terbaru Jenius yang menurutku sangat pintar, di mana kita bisa melihat data cash flow secara otomatis hanya dengan memilih kategori pengeluaran dan pemasukan tiap melakukan transaksi. Fitur ini akan sangat bermanfaat terutama bagi orang yang kurang disiplin dalam mencatat cash flow-nya.
Sebelum Moneytory diluncurkan, aku terbiasa menggunakan aplikasi pencatat keuangan untuk mencatat segala pengeluaran dan pemasukan yang dilakukan setiap harinya. Cara ini cukup ribet terutama ketika aku mulai beralih menggunakan e-Wallet dalam keseharianku. Karena punya beberapa akun e-Wallet, aku sering kesulitan dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan di beberapa dompet sehingga jumlah akhirnya pun gak balance. Alhasil, hal ini bikin aku terkadang malas mencatat cash flow. Untungnya, Jenius sangat memahami kebutuhan nasabahnya dengan mengeluarkan fitur Moneytory! Tinggal melakukan transaksi seperti biasa, lalu data pemasukan dan pengeluaran pun dapat diakses. Semua tercatat dengan rapi dan akurat! Selamat tinggal hari-hari penuh keribetan!
2. Kemudahan transaksi digital melalui e-Wallet Center
Bicara soal e-Wallet, sebagian besar transaksi sehari-hari yang aku lakukan kini sudah beralih menggunakan e-Wallet: mulai dari transportasi, beli makanan, kirim barang, isi pulsa, bayar tagihan, hingga investasi dan sedekah. Nah, untuk memudahkan transaksi digital ini, Jenius sudah menciptakan inovasi berupa fitur e-Wallet Center untuk top up e-Wallet dengan cepat dan mudah lho! Jadi, kita bisa top up saldo e-Wallet hanya dengan beberapa langkah mudah: pilih e-Wallet yang saldonya ingin ditambahkan, masukkan nominal saldo, dan ta-da! e-Wallet pun berhasil di-top up. Aku sendiri menambahkan akun-akun e-Wallet yang aku miliki ke e-Wallet Center agar lebih memudahkan lagi untuk top up dalam sekali klik.
Kerennya, fitur ini posisinya berada di bawah fitur Moneytory. Jadi, aku yang dulu cukup impulsif dalam jajan dan berbelanja, sekarang sering kali bisa mengerem hasrat tersebut. Kok bisa? Ya, karena sebelum menuju e-Wallet Center, aku harus melewati fitur Moneytory terlebih dulu dan melihat seberapa besar pengeluaran aku di bulan itu! Kalau ternyata jumlah pengeluarannya sudah besar, auto nak jadi jajan deh, hahaha!
3. Menabung dan mengatur pos-pos keuangan di Flexi Saver
Ketika pandemi mulai melanda di awal tahun ini, sejujurnya aku baru merasakan pentingnya memiliki pos-pos keuangan. Di tengah kondisi ekonomi global yang gak stabil, aku mulai merasakan ‘tuntutan’ untuk membuat pos-pos ini terutama untuk dua dana yang terpenting: dana darurat dan dana tabungan. Sebelumnya aku sudah sering menggunakan fitur Save It milik Jenius, terutama Flexi Saver dan Dream Saver yang sangat memudahkan aku untuk menabung. Terlebih lagi fitur Save It dapat ‘menyembunyikan’ total saldo di tabungan dan hanya menampilkan Saldo Aktif di homepage-nya, sehingga secara gak sadar bikin aku gak impulsif dalam mempergunakan uang yang ada di tabungan.
Serunya lagi, Jenius baru-baru ini mengembangkan fitur Flexi Saver dengan membuatnya menjadi 3 kantong. Ya, sekarang kita bisa memiliki lebih dari satu tabungan di Flexi Saver! Flexi Saver kini bisa digunakan untuk menyimpan kebutuhan dana yang berbeda-beda, aku sendiri membaginya menjadi 3: dana darurat, dana tabungan, dan dana yang bisa dipakai. Proses budgeting ala anak kos yang sering menemui kesulitan di akhir bulan pun bisa semakin tertolong dengan adanya pengembangan fitur Flexi Saver ini. Sekarang mengelola pos-pos keuangan jadi lebih efektif deh, karena bisa di-budget-kan dengan baik!
Nah, tiga fitur Jenius di atas inilah yang banyak membantu aku dalam mengatur keuangan dan melakukan transaksi, terutama ketika harus bekerja merantau di luar kota dan tinggal sendiri sebagai anak kos. Bagi anak kos, selain harus pintar mengurus diri sendiri, ternyata mengetahui cara mengurus keuangan dengan baik pun gak kalah penting! Sedikit demi sedikit aku mulai belajar mengelola cash flow, mengatur pos-pos keuangan, dan memperbaiki cara menabung dengan lebih baik lagi, yang mana dibantu oleh fitur-fitur Jenius yang selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabahnya.
Jadi, meskipun masih berstatus sebagai anak kos, sudah siap kan untuk mengelola keuanganmu dengan lebih baik lagi?
Comments ( 2 )