Saya ingin memberi sedikit masukan tentang bisnis kit d mana pada menu kasir kita akan melakukan scan barcode barang namun dengan berbagai produk yang ada terkadang scan dengan kamera jadi sangat lama mu mungkin spec hp atau tablet yang kirang bagus pada segi kamera atau juga karena masih ada plastik pembungkus barang yang akan d scan, mungkin nanti bisa d tambah bisa terkonelsi dengan scanner barcode infraread yang ada d pasaran mungkin dari segi konektifitas harus berbagi dengan printer jadi mingkin bisa d kembangkan lagi
Hai Co.Creators!
Sejak berdiri dengan namanya, Jenius selalu membuat berbagai terobosan yang genius. Pada tahun 2020 ini, Jenius telah merilis beberapa fitur keren seperti Bisniskit, Moneytory, Jenius QR, dan lain-lain.
Perkenalkan aku Hafidz Noor – Digital Banking UI/UX Specialist, Bank SMBC Indonesia. Dalam rangka ulang tahun keempat Jenius, aku mau membahas bagaimana aplikasi Bisniskit terbentuk—dari sisi UI/UX.
Project Info
- Start date: 2017
- Peran: UI/UX Design
- Berkolaborasi dengan Product Owner, Product Manager, Customer Experience, Engineer, QA, dan Brandcomm
Awal Cerita
Ide Bisniskit merupakan cerita panjang yang dimulai sejak tahun 2017. Ide awal membuat aplikasi ini tercetus ketika kami berada di program Inkubasi Bisnis (di bawah SMBC Indonesia). Singkat cerita karena perombakan manajemen, akhirnya aplikasi khusus untuk bisnis ini seluruhnya akan dibantu dan diatur oleh Jenius.
Sejak bergabung dengan Jenius dan melihat kapabilitas di sisi Jenius, ide aplikasi khusus bisnis ini kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Bisniskit dan Akun Bisnis. Akun Bisnis adalah rekening khusus untuk kebutuhan bisnis yang bisa digunakan secara gratis setelah registrasi rekening Jenius. Kemudian aplikasi Bisniskit sendiri bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam operasional bisnisnya, mulai dari tambah produk, sistem kasir, laporan keuangan, dan lain sebagainya. Maka, bagi pengusaha yang baru merintis, aplikasi Bisniskit bisa menjawab kebutuhan mereka.
Kemudian proses pengembangannya sendiri dilakukan oleh 3 tim pengembang. Di sini sebenarnya aku sebagai UI/UX merupakan desainer keempat yang mengerjakan Bisniskit dan Akun Bisnis ini. Bisa dibayangkan sudah ada banyak perubahan yang terjadi dari sisi desain, seperti wireframe, user flow, dan mockup UI yang menyesuaikan pada kebutuhan pengguna.
Setelah melewati beberapa proses riset, brainstorming, iterasi desain, dan pengembangan produk, akhirnya aplikasi Bisniskit & Akun Bisnis sekarang bisa dinikmati oleh pengguna.
Observasi
Pada penelitian awal, kami mendapatkan 4 orang persona yang mana masing-masing memiliki kebutuhannya sendiri. Berikut data 4 persona yang kami observasi.
Kemudian kami mencocokan motivasi persona dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan. Dan kami memetakan masing-masing persona yang terlihat seperti gambar di bawah ini.
Analisis Kompetitor
Pada gambar di atas, kami melakukan analisis kompetitor berdasarkan kapabilitas yang dapat diberikan kepada pengguna. Jika kita lihat di sini, Moka & Pawoon merupakan pemain besar dalam bisnis POS. Keduanya merupakan platform Freemium yang dapat diakses melalui tablet dan ponsel. Melihat hal ini, nantinya di Bisniskit yang kami buat akan dapat digunakan secara gratis tanpa dipungut biaya. Kemudian dengan adanya Akun Bisnis, aplikasi Bisniskit dapat dihubungkan dengan rekening khusus bisnis sehingga bisa memudahkan pengguna dalam mengatur semua keuangan bisnisnya.
Wireframe
Di sini aku akan lebih membahas salah satu fitur unggulan kami, yaitu Hubungkan ke Rekening Jenius Bisnis. Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, kami melihat kebutuhan untuk persona Linda ini merupakan pengguna yang terbiasa dalam hal teknologi. Dengan fitur Hubungkan ke Rekening Jenius Bisnis ini, persona Linda akan dapat mengatur keuangan bisnisnya dengan mudah.
Ketika pengguna belum menghubungkan ke rekening bisnisnya, akan tampil seperti gambar bawah yang menginformasikan bahwa pengguna dapat memisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis.
Setelah terhubung, pengguna dapat melihat informasi rekeningnya dan bagi pengguna yang mempunyai bisnis online sistem transfer ke rekening bisnis akan langsung terintegrasi ke dalam aplikasi Bisniskit.
User Flow – Linking to Jenius Business
Penutup
Dari sini kita bisa melihat bahwa pembuatan aplikasi di dalam Jenius selalu mempunyai cerita tersendiri. Sejak 2017 hingga akhirnya rilis di tahun 2020 ini, aplikasi Bisniskit mempunyai banyak cerita di balik pembuatannya. Aku pun berterima kasih kepada Mas Waasi, Mas Rudi, Sandra, Rudi Gunawan, Amadea, Anggun, Devas, Adriant Yogi, Fernando, dan semua yang telah terlibat pada pembuatan aplikasi Bisniskit. Bisniskit ini bisa kamu unduh di Apps Store maupun Playstore secara gratis.
Foto bersama tim squad setelah grooming
Foto saat Jenius Bisniskit testing pertama kali di kantor Jenius, Menara SMBC Lantai 18
Foto kegiatan usability testing bersama Co.Creators Bandung
Comments ( 2 )