Yuk, berbisnis yuk. Daripada ngandelin gaji bulanan yang segitu-gitu aja, mending bikin bisnis. Bisnisnya yang gampang aja seperti jualan pulsa, jualan online dan lain-lain. Kebetulan penulis punya bisnis kecil-kecilan yaitu reseller kaos via online. Untungnya pun lumayan, bisa untuk nambah gaji bulanan.
Selama menjalankan bisnis, penulis menggunakan Jenius untuk transaksi bisnis. Namun lama-kelamaan penulis berpikir seperti nya harus punya rekening tersendiri khusus untuk bisnis.
Selang waktu berlalu, tak disangka, ternyata Jenius meluncurkan rekening bisnis yang gampang dibuka dan full feature seperti Jenius itu sendiri. Yap, namanya Jenius Bisnis.
Jenius Bisnis ini menyatu dengan Jenius pribadi kita. Jadi kita tidak perlu repot-repot harus daftar lagi dan mengisi data ini itu lagi, apalagi harus menyetor dana sekian sekian dengan biaya sekian-sekian, cukup slide ke kanan saja untuk mengaktifkan rekening Jenius Bisnis dan ikuti arahan selanjutnya.
Fiola…, rekening Jenius Bisnis pun akhirnya jadi dengan nomor rekening yang berbeda dari rekening utama. Fitur dari Jenius Bisnis cukup lengkap, hampir sama seperti Jenius pribadi dan dilengkapi dengan debit card virtual untuk urusan pembayaran online.
Selama penulis menggunakan Jenius Bisnis, banyak hal yang memudahkan penulis dalam menjalankan bisnis, diantaranya:
– Tidak banyak aplikasi. Cukup satu aplikasi Jenius. Dengan satu aplikasi bisa berpindah dari rek pribadi ke rek bisnis, cukup slide ke kiri atau kanan.
– Nomor rek dan cashtag yang berbeda dari rek utama, jadi bisa leluasa membagikan nomor rekening/cashtag bisnis kita ke rekan bisnis atau pelanggan kita.
– Mudah mengelola keuangan karena sudah terpisah dengan rek pribadi, tidak tercampur lagi.
– bebas biaya apapun jadi hasil keuntungan bisnis bisa maksimal.
– Didukung dengan Bisniskit yang banyak fitur, untuk mengoptimalkan bisnis kita dengan maksimal.
Namun penulis juga merasa ada kekurangan (dari sudut pandang penulis) tentang Jenius Bisnis ini, seperti:
– Nama atas rek bisnis masih atas nama personal. Seandainya nama rek bisnis ini bisa dirubah ke nama bisnis/usaha kita, tentu akan terlihat lebih profesional lagi.
– Tidak di dukung dengan kartu debit fisik. Seorang pebisnis tentu ada kalanya bertransaksi secara offline. Mungkin ini bisa diakali dengan kirim sejumlah dana terlebih dahulu ke rekening pribadi, lalu kita bisa menggunakan m-card/x-card untuk transaksi offline. Namun tentunya ini cukup merepotkan.
– Tidak ada menu bill di Jenius Bisnis. Padahal sebuah bisnis juga ada pengeluaran nya seperti listrik, air, telepon dan lainnya.
– Bisniskit tidak terhubung dengan rekening bisnis, malah terhubung nya ke rekening pribadi, entah mengapa.
Diluar dari kekurangan tersebut, penulis sangat mengapresiasi Jenius karena satu-satunya digital banking yang terus melakukan inovasi dan selalu menampung semua ide, saran, gagasan dari para pengguna nya.
So far, itu lah pengalaman penulis selama menggunakan Jenius Bisnis. Semoga kedepannya Jenius Bisnis terus berkembang dan Jenius sendiri tetap jadi the best and pioneer digital banking di Indonesia.
Terima kasih Jenius.