budiraharjo
Sumbang pemikiran saja ya. Soalnya informasinya kan kurang lengkap yah. Seperti kurang info seberapa besar cashflow dan tujuan ekspansi itu lebih jelasnya seperti apa? Apakah untuk beli peralatan, sewa atau hal lainnya.
Yang jelas adalah saat ekspansi dengan minjam uang kita harus bayar cicilan. Dan nilai cicilannya sudah pasti jadi kewajiban yang harus dibayar terlepas ada kenaikan revenue ataupun tidak. Sehingga kita harus dapat memastikan jika hasil tidak sesuai rencana, cash flow bisnis tetap aman untuk bayar cicilannya (prepare for the worst scenario).
Ada keuntungan meminjam uang untuk usaha.. tabungan yang ada saat ini bisa jadi kas untuk pengaman operasional usaha selama beberapa bulan ke depan. Misalnya untuk mengcover 6 bulan pengeluaran usaha bahkan meskipun tidak ada pemasukan (tapi jangan sampai sih usaha 6 bulan ga ada pemasukan sama sekali *ketokmeja3kali).
Berikutnya adalah seberapa yakin kita bahwa pinjaman ini semakin menguntungkan dan memang dibutuhkan untuk menaikkan hasil usaha. Berarti harus ada strategi dan tanggung jawab bahwa setiap 1 sen uang yang dipinjam ini berpotensi menghasilkan berapa sen keuntungan usaha. Baru deh bisa dibilang sebagai pinjaman produktif.
Serem ya kesannya.. tapi ya namanya pebisnis. Memang selalu berteman dengan risiko dan peluang (keuntungan yang belum terlihat). Tidak ada risiko.. tidak ada peluang keuntungan. 😊
19 September, 2019
Like ( 1 )