Selamat sore Pak @budiraharjo. Terima kasih untuk artikelnya. Sekarang saya jadi lebih paham apa aja yang harus disisihkan setelah terima gaji.
Tapi jujur untuk asuransi saya masih buta dan nggak akrab. Karena mikirnya “Ah ngapain punya asuransi kesehatan, nanti kalo ternyata asuransinya nggak kepake, uang yang selama ini kita sisihkan untuk bayar bulanannya nggak bisa diambil dong? Mending buat tabung ditemoat lain kalo gitu”. Seperti itu Pak.
Keuangan yang sehat adalah dambaan setiap orang. Jika keuangan kita sehat, suatu saat ada perubahan arah ekonomi atau krisis tidak akan banyak mengganggu stabilitas keuangan. Misalnya jika ada anggota keluarga yang sakit, pengeluaran mendadak karena perbaikan rumah atau kendaraan hingga kehilangan pekerjaan. Menurut saya, beberapa langkah ini perlu dilakukan agar ‘postur’ keuangan kita lebih sehat dan anti krisis:
Sisihkan dana darurat
Dana darurat ini bisa dibilang tabungan yang khusus dipersiapkan untuk mengantisipasi pengeluaran mendadak. Sadar atau gak, pengeluaran mendadak atau kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, perbaikan rumah, dan lainnya, bisa mengganggu kondisi keuangan. Gak ada angka pasti untuk dana darurat ini, sebab besarnya pengeluaran dan kondisi finansial setiap orang berbeda-beda. Jika masih belum berkeluarga, kamu bisa mulai menyisihkan dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran bulananmu. Namun jika kamu sudah berkeluarga bahkan memiliki tanggungan, tentu jumlah dana darurat yang harus disisihkan jadi lebih besar.
Siapkan asuransi kesehatan dan jiwa
Satu hal lagi yang bisa bikin keuangan krisis adalah ketika ada anggota keluarga yang sakit. Biaya rumah sakit dan pengobatan bisa menggerus tabungan dan investasi yang sudah dipupuk sejak lama. Guna mengantisipasi hal ini, proteksi keuangan dalam bentuk asuransi kesehatan dan jiwa untuk setiap anggota keluarga. Biar keuangan kamu lebih stabil dan ada jaring pengaman jika terjadi sesuatu.
Miliki rekening terpisah
Susah sekali memonitor keuangan jika uang gaji, dana darurat, dan pengeluaran rutin bulanan serta tahunan dijadikan satu. Belum lagi adanya kemungkinan dana tabungan terpakai untuk kebutuhan yang gak penting. Jadi pisahkan uang kita dalam beberapa rekening dengan tujuan berbeda. Mulai dari rekening penampung yang sekaligus difungsikan sebagai dana darurat, rekening untuk pengeluaran rutin bulanan, dan rekening khusus untuk antisipasi pengeluaran besar tahunan seperti pajak, liburan dan uang untuk THR asisten rumah tangga. Untungnya di Jenius, kamu bisa memisahkan berbagai keperluan finansial tersebut tanpa harus membuat rekening baru. Dana darurat bisa kamu simpan di Flexi Saver yang bisa ditarik kapan pun dibutuhkan, pengeluaran rutin di x-Card, hingga dana liburan disimpan di Dream Saver. Semua fitur Jenius bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhanmu lho!
Cicilan utang yang sehat
Bukan tidak mungkin kita ada cicilan utang untuk membeli aset yang nilainya besar seperti cicilan rumah atau kendaraan. Jika cicilan utang ini terlalu besar tentu akan menggerus kemampuan menabung dan membuat keuangan kita sensitif terhadap hal-hal tak terduga. Apalagi jika tenor pinjamannya agak panjang, yaitu di atas 3 tahun. Persiapan keuangan yang sehat sangat penting agar kewajiban mencicil dapat terjaga. Cicilan yang masih dianggap wajar adalah 25 persen dari gaji bulanan. Usahakan jangan melebihi 35 persen penghasilan ya, supaya masih ada sejumlah uang untuk ditabung dan investasi.
Diversifikasi investasi
Sulit untuk memastikan investasi apa yang akan menjadi investasi terbaik setiap tahunnya. Akan lebih baik jika kita mendiversifikasikan investasi kita dalam beberapa jenis aset untuk mengantisipasi fluktuasi investasi. Sehingga jika ada investasi yang mengalami gejolak dan kita membutuhkan sejumlah dana besar yang harus diambil dari investasi, alternatifnya kita dapat mencairkan dari investasi lain yang performanya sedang bagus.
Persiapan pengeluaran besar
Dalam kehidupan seringkali ada pengeluaran besar seperti persiapan untuk uang pangkal anak sekolah yang bisa mencapai 2-3 kali gaji atau bahkan lebih dan terus meningkat tiap tahunnya. Pengeluaran besar untuk memulai usaha saat mencapai usia pensiun. Atau yang bisa mencapai 12 bulan penghasilan, yaitu persiapan dana pernikahan anak. Jenis dana ‘besar’ ini perlu disiapkan sejak awal. Gak masalah jika baru bisa menyisihkan uang sedikit-sedikit, yang penting ketika tiba masanya nanti dibutuhkan tidak akan berujung kepada gangguan finansial.
Demikian beberapa langkah yang bisa diterapkan agar keuanganmu anti krisis. Semoga bermanfaat ya teman-teman Co.Creators!
Comments ( 11 )