Persoalan finansial menjadi topik yang selalu hangat di kalangan millennial masa kini. Bahasan yang beberapa waktu lalu masih dianggap tabu untuk diperbincangkan ini, nyatanya menjadi gejolak tersendiri dalam hati setiap orang. Demi meringankan sedikit ‘kegalauan’ ini, 23 Juni 2019 lalu Jenius menghadirkan event bertajuk: Hari-Hari Mudah Atur Keuangan Pribadi di Jogja.
Acara yang berlokasi di Relasi Coworking Space ini digawangi oleh Achie Mahfudloh, seorang Financial Planner sekaligus founder dari Rayhn Wealth Advisory. Meskipun dalam sharing kali ini ia akan lebih fokus pada pemasukan dan pengeluaran, wanita berhijab ini menekankan perlunya mengenal lima aspek dalam personal finance, yaitu Income, Spending, Saving, Investing, dan Protection.
“Yang perlu diketahui saat temen-temen mau menata keuangan adalah kita secara umum, manusia itu akan mengalami life stages. Dari usia baru kerja, meniti karir, kemudian karirnya mulai berkembang, di usia mulai berumah tangga, mulai punya anak, kebutuhannya kan beda-beda, pengeluarannya beda-beda. Nah, kalau kita tidak siapkan sejak awal karir, terkadang di tengah jalan sudah belepotan,” jelas Achie.
Penasaran seperti apa tips untuk menghadapi permasalahan finansial di setiap jenjang kehidupan? Berikut rangkumannya.
Tetapkan Tujuan Finansial
Achie berpendapat masih banyak anak muda yang terjebak untuk selalu tampil maksimal sehingga terjebak dalam spending yang besar. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya tujuan masing-masing orang untuk mengatur keuangannya.
“Masih inget nggak resolusi 2019 secara financial apa? Di-remind lagi, achieve that. Kalau temen-temen nggak punya goal, nggak punya tujuan, pasti habis. Nggak punya apa-apa di akhir tahun, nanti bikin resolusi lagi 2020,” tuturnya.
Lakukan Financial Check-Up
Achie menambahkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan financial check-up. Dalam financial check-up, semua kondisi keuangan pribadi akan terlihat. Mulai dari kekayaan, hingga sehat tidaknya cashflow, semuanya akan terkuak. Sehingga, yang menjadi titik persoalan keuangan masing-masing individu dapat diketahui. Dari sanalah kita bisa memperbaiki keuangan pribadi kita kedepannya. Ia menilai, masing-masing individu memiliki permasalahan yang berbeda. Ada yang bermasalah di pengeluaran, meskipun banyak juga yang tersendat di pemasukan.
Cari Alternatif Penghasilan Tambahan
Terkait dengan pemasukan yang sering dikeluhkan oleh anak muda, Achie menanggapi, “Untuk jaman sekarang, kalau single income, hanya mengandalkan salary, saya pikir nggak semua profesi bisa mencukupi.”
Di era yang serba canggih ini, segala informasi yang kita butuhkan ada dan mudah untuk diakses. Sehingga hal ini banyak dimanfaatkan oleh anak-anak muda yang kreatif untuk mendapatkan income tambahan. Achie mencontohkan anak muda kreatif yang memaksimalkan media sosialnya untuk berbisnis online ataupun kegemaran traveling yang bisa menghasilkan. Tak hanya itu, ia juga menyebutkan beberapa hobi lain seperti menulis dan fotografi, dapat diubah menjadi pendapatan tambahan di luar jam kerja.
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Sulitnya membedakan kebutuhan dan keinginan rupanya menjadi tantangan yang cukup besar. Selain maraknya diskon di tempat perbelanjaan yang sering disambangi anak muda, aplikasi-aplikasi e-commerce yang ter-install di smartphone turut berpartisipasi ‘menggoyahkan iman’ dalam menjaga keuangan tetap stabil. Trik yang satu ini memang harus dimulai dengan kesadaran diri sendiri dan komitmen yang kuat. Dengan menyortir mana yang tergolong needs and wants, diharapkan anak muda akan lebih tahan godaan dalam menyikapi pengeluaran uangnya.
Hindari hutang
Selanjutnya, Achie juga memberikan tips untuk anak muda yang sudah mengenal hutang. Karena masih banyak dari mereka yang termakan godaan untuk berhutang demi memiliki barang yang tidak ter-budget sebelumnya. Terlebih, bagi mereka yang sudah beberapa tahun bekerja biasanya sudah mengenal kartu kredit. Fungsi utama kartu kredit sebagai alat pembayaran biasanya dikesampingkan menjadi hutang. Untuk mengatasi persoalan ini, Achie menyarankan agar jangan tergoda untuk melakukan hutang yang tidak benar-benar perlu dan apabila ada pemasukan lebih di kemudian hari, sebaiknya dapat dialokasikan untuk menutup hutang terlebih dahulu sebelum dialokasikan ke budget lain.
Lakukan Budgeting Setiap Bulan
Hal pertama yang harus dilakukan saat mendapatkan income adalah memisahkan uang-uang tersebut sesuai dengan prioritas. Seringkali, dana darurat yang bisa kapan saja dibutuhkan malah habis akibat tidak disisihkan dari awal. Sehingga menurut Achie, dana darurat menjadi prioritas pertama dalam budgeting. Secara garis besar, ia memberikan contoh gambaran budgeting sebagai berikut: 10% dana darurat, 20% investasi dan asuransi, 30% cicilan hutang, dan 40% kebutuhan sehari-hari.
“Kalau belajar personal finance itu suatu saat harus bagaimana uang yang bekerja buat kita, bukan kita yang terus-terusan bekerja untuk uang,” tandasnya.
Comments ( 0 )