Berdasarkan survei yang dilakukan di social media @jeniusconnect, sebanyak 49% digital savvy mengaku uang THR selalu habis gak tersisa setelah Lebaran. Sedangkan sisanya, mengaku sudah memiliki rencana untuk alokasi uang THR. Kalau kamu, masuk ketegori yang mana nih, Co.Creators?
Masih pada survei yang sama, mereka yang sudah memiliki prediksi alokasi dana pun ternyata masih kesulitan menyisihkan sebagian dari THR mereka untuk keperluan selain Lebaran. Teman-teman digital savvy ini percaya dalam THR yang kita dapat ada “THR” juga untuk orang lain. Buat angpao keponakan, angpao untuk tetangga, membelikan hadiah orang tua, THR si mbak atau bapak supir di rumah, dan sebagainya. Gak heran, fenomena uang THR yang juga ikut pamitan setelah Lebaran ini, dirasakan oleh banyak orang.
Sebenarnya, seperti apa si pengelolaan uang THR yang tepat? Jenius Co.Create berkokreasi bersama Certified Financial Planner, Budi Raharjo, menghadirkan Instagram Live yang khusus membahas tips mengelola THR. Yuk, simak rangkumannya berikut ini.
Boleh gak THR digunakan hanya untuk kebutuhan Lebaran aja? Sebenarnya ada gak sih trik lain biar uang THR bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain?
Sebenarnya THR itu termasuk pemasukan tahunan. Jumlahnya pun gak sedikit, yaitu 1 kali gaji bulanan. Fungsi THR sebenarnya ya sesuai namanya yaitu Tunjangan Hari Raya, memang digunakan untuk keperluan menjelang Lebaran. Sebab pengeluaran menjelang Lebaran itu pasti membengkak karena kenaikan harga di berbagai jenis keperluan. Bukan gak mungkin, jumlah yang besar tersebut gak mampu dipenuhi dengan pemasukan bulanan yang kita terima.
Jadi sebenarnya, sah-sah saja kalau mau diabiskan untuk keperluan menjelang Lebaran. Misalnya transfer ke orang tua, tradisi beli baju baru, masak ketupat, mudik.
Lain halnya kalau misal kamu single dengan pengeluaran hanya untuk pribadi saja dan lokasi mudik yang gak terlalu jauh, lalu kamu membelanjakan uang THR untuk pengeluaran yang gak terlalu penting. Seperti beli baju dan oleh-oleh dalam jumlah banyak atau memilih akomodasi dan transportasi lebih dari budget. Itu baru masalah. Apalagi kalau sampai kamu gak tau uang THR kamu dikeluarkan untuk apa saja lalu habis gak bersisa. Nah sangat perlu dihindari kalau yang seperti ini.
Ada gak aturan untuk alokasi THR?
Mengingat bulan Ramadan ini adalah momen yang ditunggu-tunggu tiap tahun, kita pasti paham kalau ada beberapa kebutuhan di luar dari biasanya. Mulai dari hidangan selama bulan Ramadan maupun saat Lebaran, hingga aktivitas-aktivitas yang sudah jadi tradisi seperti mudik, baju baru, angpao untuk keponakan, bayar zakat, dan lainnya. Semua kebutuhan tadi akan selalu ada setiap Ramadan.
Maka untuk menyesuaikan pengeluaran dengan penghasilan kamu harus evaluasi dulu pengeluaran selama Ramadan hingga Lebaran tahun lalu.
Coba cek masing-masing pengeluaran dan kalkulasikan. Lalu hitung perkiraan pengeluaran untuk tahun ini. Kemudian atur kebutuhan dari setiap pengeluaran tersebut sesuai prioritasnya. Jika sudah baru belanjakan sesuai dengan waktunya masing-masing.
Tapi tetap perlu diingat ya, pengeluaran rutin bulanan seperti bayar tagihan itu tetap berjalan. Jangan lupa untuk dipisahkan antara keperluan rutin dan keperluan selama Ramadan serta Lebaran. Jadi, ketika pulang dari mudik dan kembali ke aktivitas sehari-hari gak bakal kaget dengan kondisi keuangan pasca Lebaran.
THR itu kan itungannya gaji ke-13 kita, dengan pengeluaran yang sebanyak itu berapa porsi ideal untuk ditabung?
Kembali lagi pada kondisi keuanganmu. Kalau masih single dalam artian belum memiliki tanggungan, orang tua masih produktif atau pensiun sejahtera serta tinggal di kota yang sama atau dengan kata lain gak perlu mudik, kamu bisa saving hingga 50 persen dari uang THR yang kamu peroleh. Lebih baik lagi kalau penghasilan tahunan ini digunakan untuk kebutuhan di masa depan. Seperti misalnya, gak lama setelah Lebaran akan ada Idul Adha. Nah, kebutuhan untuk beli Qurban yang termasuk dalam pengeluaran tahunan ini bisa didapat dari uang THR tadi.
Bukannya gak boleh menikmati uang THR, tapi ada baiknya kalian mulai menentukan prioritas dan budget untuk masing-masing kebutuhan, termasuk porsi yang ingin ditabung. Supaya nanti gak terbuang sia-sia uangnya.
Pokoknya semua kebutuhan yang diperlukan untuk Lebaran dipisahkan dengan pengeluaran rutin, kemudian kalau ada yang mau ditabung silakan. Selama kedua jenis pengeluaran tadi gak overbudget, artinya sudah aman.
Comments ( 0 )