Saya Islan, mahasiswa pascasarjana Farmasi. Sebelumnya saya bercerita tentang kehidupan saya saat pertama berkenalan dengan fitur-fitur Jenius. Kali ini saya akan melanjutkan cerita saya yang sudah memasuki bulan April 2019.
Seperti cerita sebelumnya, saya harus membagi keuangan saya untuk hidup, penelitian, dan tabungan saya. Sebelumnya saya belum bercerita tentang fitur jenius di mana 1 akun jenius dapat memiliki beberapa kartu yang bisa digunakan, yaitu m-Card; e-Card dan x-Card. Saya sudah mempunyai 2 x-CardĀ yang dapat saya gunakan untuk mengelola biaya bulanan saya.
Jadi 1 x-Card saya gunakan untuk biaya hidup dan x-Card lainnya saya gunakan untuk biaya penelitian saya dan seperti yang sebelumnya saya ceritakan saya menabung di Flexi Saver karena bunga yang tinggi. hehe. Dan sekarang tabungan di Flexi Saver saya baru Rp5.000.000 semoga bisa bertambah Rp10.000.000 dengan hadiah dari Jenius. š
Untuk menambah-nambah keuangan, saya mencari kerja yang mana saya tetap bisa kuliah dan melakukan penelitian saya. Kebetulan saya ditawari teman saya untuk menjadi guru di salah satu SMK di Bandung dengan jurusan Farmasi. Walaupun gajinya tidak seberapa yang penting mampu menambah keuangan saya untuk hidup.
Akhirnya pada hari Selasa, 2 April 2019 saya mulai mengajar. Saya cuma mengajar 6 jam dalam 1 minggu dan mengampu 2 mata pelajaran, yaitu Tanaman Obat dan K3LH. Ini pekerjaan pertama saya, sebelumnya saya tidak pernah bekerja. Dan saya merasakan perjuangan untuk mencari uang, capek, letih karena saya juga kuliah dan penelitian. Tetapi demi mewujudkan impian saya yang sebelumnya saya ceritakan pada tulisan sebelumnya saya tetap berjuang.
Bahkan disaat saya menulis tulisan ini sekarang, laptop saya sudah hampir sekarat. Semoga masih bisa menemani saya sampai beberapa bulan kedepan. Sepertinya untuk membantu saya untuk menulis tesis dan paper untuk publikasi jurnal saya sepertinya sudah tidak mampu. Saya sangat butuh laptop baru, semoga tulisan saya ini dapat membawa hadiah yang sangat saya perlukan untuk membeli laptop baru dan menambah biaya penelitian saya. Dan mengubah #hari2jenius saya menjadi lebih produktif dengan laptop yang cukup memadai. Saya sangat berharap dan saya sangat tidak mungkin untuk meminta kepada orang tua karena orang tua saya juga tidak mampu mewujudkan keinginan saya. Maka dari itu saya harus berjuang sendiri.
Karena alasan tersebutlah, saya berjuang untuk menabung, bekerja walaupun tidak seberapa tapi setidaknya bisa membantu mewujudkan impian saya. Dan semoga Jenius dapat membantu saya mewujudkannya juga. Bahkan sampai sekarang saya masih mencari pekerjaan freelance yang bisa saya selingi dengan penelitian dan kuliah untuk menambah keuangan saya untuk membeli laptop baru sehingga dapat memperlancar #hari2jenius ku.
Biaya yang sudah saya keluarkan untuk penelitian saya sudah Rp2.590.000 dan semuanya masih saya pinta dari orang tua. Karena saya kuliah bukan beasiswa seperti LPDP, atau beasiswa lain yang meng-handle penuh biaya penelitian. Maka dari itu saya harus mengelola keuangan saya dari orang tua saya untuk melakukan penelitian saya. Jika ditotal semuanya, penelitian saya sudah menghabiskan Rp20.341.209 namun syukurnya sebesar Rp18.251.209 sudah dibayar oleh pembimbing saya untuk membeli enzim, substrat dan kontrol positif. Penelitian seperti farmasi memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Jadi saya harus mencari sumber pendanaan yang dapat membantu saya.
Syukurnya untuk biaya kuliah saya di-handle oleh Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, dan saya kontrak kerja di kampus tersebut sebagai staf tenaga pengajar jika saya telah lulus menjadi Magister Science Farmasi (M.S.Farm.) di 2020 kelak. Mereka juga memberikan biaya untuk penelitian tetapi hanya beberapa yang membuat saya memang harus tetap mencari sumber pendanaan lain untuk penelitian saya. Akhirnya selama saya kuliah saya harus tetap menikmati menjadi mahasiswa tanpa penghasilanĀ haha.Ā Tetapi dengan hal tersebut, saya bisa meringankan beban orang tua saya karena orang tua saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya perkuliahan saya walau tetap mengeluarkan uang untuk biaya hidup dan sebagian biaya penelitian saya.
Sebentar lagi puncak semester saya. Setelah UAS, kemudian libur semester. Bahkan saya belum punya uang untuk membeli tiket pulang ke Banjarmasin untuk lebaran bersama keluarga. Bahkan libur setelah UAS tidak bisa membuat saya berpikir untuk pulang cepat karena saya harus mengerjakan penelitian saya yang sudah saya jadwalkan. Jikapun bisa pulang mungkin pulang setelah kampus sudah libur menjelang lebaran. Setelah lebaran pun masih ada waktu libur sekitar 2 bulan. Tetapi tetap saya harus berada di ITB lagi untuk mengerjakan penelitian saya biar cepat selesai. Karena saya menargetkan menyelesaikan kuliah saya dalam 1,5 tahun dan wisuda di April 2020. Karena jika semakin lama saya lulus maka kontrak dengan kampus tempat saya nanti bekerja akan semakin lama juga. Dan jika saya bisa lulus di April 2020, saya bisa sempat melakukan tes untuk beasiswa kuliah S3 di awal tahun di mana saya ingin mengikuti tes beasiswa MEXT untuk berkuliah di Jepang atau beasiswa DAAD untuk berkuliah di Jerman. Semoga semua impian dan cita-cita saya bisa terwujud.
Mungkin dengan tulisan inilah saya bisa bercerita dan berkeluh kesah. Memang siapa peduli dengan kehidupan saya, siapa peduli dengan laptop saya yang sekarat. Yaa, semoga sobat Jenius peduli. š mungkin sampai disini dulu cerita saya, nanti jika ada yang ingin saya ceritakan. Akan saya ceritakan di cerita selanjutnya. Terima Kasih
Comments ( 0 )