Jujur, satu negara yang gak pernah mau saya datangi dan gak berani untuk traveling sendirian itu tadinya adalah India! Yakin deh, hampir semua perempuan pasti berpikiran begitu kan. Negara besar dengan penduduk 1.3 Milyar ini dikenal dengan image yang kurang baik. Mulai dari perkosaan turis perempuan, kondisi kota yang kumuh, orang-orangnya yang gak ramah, dan berbagai alasan lain yang bikin orang-orang ogah ke India.
Saya sendiri pas lihat film Slumdog Millionaire jadi ngeri sendiri dengan keadaan di sana. Padahal kalau di film-film India populer itu sebaliknya, banyak menjual mimpi yang sama persis dengan model produksi sinetron yang produsernya India juga. Ternyata saya salah! India gak segarang itu (apalagi buat perempuan) tapi justru sebaliknya, indah!
Takut tapi pengen ke India
Tepatnya semenjak Kuch Kuch Hota Hai yang booming pada saat saya SMP, saya jadi suka banget dengan India. Semua film Shahrukh Khan saat itu saya ikuti, sebut saja Khan, Kabhi Kushi Kabhie Gam, Kabhi Alvida Na Kehna, Kal Ho Naa Ho, dan sederet film India yang selalu menguras air mata hikss.
Kalau dipikir-pikir, mengunjungi India tuh sudah menjadi idaman dari dulu tapi ngumpulin nyalinya setengah hidup. Akhirnya karena kebetulan dapet tiket murah, kesampaian juga kemarin pergi ke India dengan modal nekat banget bareng Astari. Dia meyakinkan saya kalo bakal baik-baik aja. Bahkan waktu itu saya bilang, “Gue ngga mau naik kereta, gue maunya pake travel aja ke sana kemari, pokoknya cari yang enak enak, ngga mau susah.” Dia melotot dan maksain harus naik kereta. Siaal pikir saya hahaha!
Padahal tujuan ke India kan untuk menghadapi rasa takut dan melawan segala ketakutan yang pernah dirasa, plus membuktikan bahwa (dua) perempuan juga mampu menaklukkan India. Gitu saya mikirnya. Ya sudah, akhirnya pasrah dan banyak-banyak berdoa. Untung aja suami saya ngga menganggap saya gila karena saya mau ke India, karena beliau tau persis saya suka dan nge-fans banget ama film India.
India itu budget friendly abis
Tadinya sempat khawatir jalan-jalan ke India karena total sebelumnya di tahun ini sudah ada 3 perjalanan keluar negeri yang cukup menguras kantong. Tapi setelah cek kurs India kok murah banget, hanya sekitar 200an perak waktu itu, jadilah bikin saya senang. Harusnya secara budget memang ngga mahal nih.
Untuk memudahkan segala tetek bengek keuangan selama traveling khususnya di India, saya dan Tari pakai Jenius. Aplikasi yang terhubung dengan akun rekening SMBC Indonesia dan buat saya, sangat fungsional banget. Fitur Jenius membantu banget semua hal yang terkait dengan bayar-membayar, ngambil uang cash, sampai urusan pinjam duit dan patungan duit. Sewaktu kemarin ke India, yang saya pakai saat #Jalan2Jenius cukup banyak sebetulnya. Saya sendiri memakai 3 fitur selama traveling ke India:
- Pertama, saya menggunakan Kartu Debit khusus jalan-jalan. Jadi dananya saya masukkan ke kartu warna merah dan cadangan di kartu warna kuning. Nah kartu ini bisa dipakai dimana saja yang berlogo Visa. Untuk ambil atm dan belanja di pasar mal. Praktis gak butuh kartu kredit.
- Saya lagi-lagi menggunakan Jenius untuk transaksi online yang biasanya hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit, eh pakai Jenius ternyata lancar jaya. Verifikasi untuk transaksi beli kereta dengan IRCTC ternyata gampang banget dan gak ada kendala sama sekali. Sama halnya transaksi di Airbnb untuk pembayaran juga oke banget.
- Beberapa bulan sebelum berangkat, saya menyiapkan dana dengan fitur Dream Saver yang ada di Jenius. Enaknya kita bisa menentukan berapa banyak yang mau kita simpan dan didebet otomatis dari rekening kita. Ngga berasa, waktu mau berangkat sudah ada dana yang tersedia. Fitur lain kalo lagi kepepet yang bisa digunakan adalah Flexi Cash sebagai pinjaman dana dengan bunga yang ringan. Mayan banget ini buat yang suka traveling dadakan tapi budget belum siap.
Fitur tambahan lain yang paling seru adalah saya bisa Split Bill dengan Astari yang bela-belain bikin akun Jenius untuk dipakai ke India. Sayangnya gak kepake karena ATM dia belum aktif dan e-Card miliknya waktu itu belum ada isinya.
Total budget yang saya dan Astari keluarkan itu super murah. Masing-masing hanya menghabiskan kurang dari Rp1.5 juta saja. Sudah termasuk penginapan, kereta perjalanan, makan, jajan, masuk tempat wisata, sampai oleh-oleh. Takjub banget setelah hitung-hitungan saat mau pulang, ya walau masih sempet aja rebutan uang 100rupee (20ribu rupiah) ama abang becak hehe.
Menemukan fakta sebenar-benarnya India
India yang saya kunjungi sekarang ini tidak seperti apa yang “katanya” orang-orang. India bisa menjadi negara yang paling saya benci atau paling saya suka setelah berkunjung ke sana. Untuk saat ini, I love it very much! Pengalaman seru dan gampangnya ini itu bikin saya pengen balik lagi tahun depan. Kesan pertama saya dengan India begitu menakjubkan karena apa yang dibilang orang-orang, anehnya gak benar.
Tau gak kenapa India membebaskan visa dan mengratiskan visa bagi orang Indonesia? Karena mereka punya konsep New India di tahun 2022. Segala stigma negatif soal India akan diubah secara perlahan dan kita diundang untuk melihat prosesnya. Salah satunya tentu yang saya buktikan sendiri saat sampai di sana. Mulai dari kemudahan transportasi untuk orang asing, kebersihan di semua tempat, air minum gratis, tempat wisata yang mudah dicapai dan berbiaya murah, serta keamanan yang masih terjaga. Makanya saya takjub banget kemarin sekaligus senang banget melihat India tidak seperti apa yang dikatakan banyak orang.
India yang katanya orang-orang gak aman untuk perempuan, alhamdulillah saya dan Astari baik-baik aja sampai pulang. Walaupun sempat ketar ketir karena sempat jalan malam tapi ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Asalkan kita tau cara menjaga diri dan berpakaian. Karena bule-bule perempuan yang biasa pake tanktop itu juga pada pakai selendang loh. Jadi usahakan jangan terlihat mencolok banget dan berjalanlah cepat-cepat dan hindari gang gelap.
India yang katanya kumuh dan jorok itu kok berbeda ya? Apa karena sedang mencanangkan New India yang salah satunya adalah Clean India di segala penjuru kota-kota besar. Nyaris semuanya bersih dan mereka rajin sekali bebersih. Sampai pada saat di hostel, itu keran air minum aja dilap bersih. Saya takjub. Segitu membawa efek yang baik dengan adanya gerakan Clean India ini. Bahkan kereta yang jadul itu aja bersihnya kebangetan. Apalagi untuk saya yang tukang alergi debu, begitu sampai di sana alhamdulillah baik-baik aja dan tidak kambuh. Kebayang dong itu udara bersihnya kaya apa sampai asma saya baik-baik saja.
India yang penduduknya di bawah garis kemiskinan itu sama kok kaya negara kita. Bedanya, semuanya terjangkau untuk masyarakat kelas bawah. Kereta yang murah banget padahal jarak jauh, transportasi MRT di Delhi yang juga murah, sampai makanan yang sungguh murah. Intinya, pemerintah menjaga negara berkembang mereka layak untuk tempat hidup berbagai kalangan. Sampai-sampai nih, mereka aja gak mau terima kartu kredit/debit dari luar negara India demi menekan harga loh. Luar biasa kan.
India yang keretanya rebutan kalo lihat di berita dan cerita temen temen traveler, untungnyaaa ngga pernah kebagian yang begitu. Mulus bener perjalanan pakai kereta jadul yang punya tempat khusus perempuan di second class dan mudahnya booking sleeper class melalui online untuk orang asing. Semua sudah diatur sedemikian rupa, bahkan go show dan antri langsung bersama para lokal juga menyenangkan kok.
Makanan yang murah dan minuman gratis di mana mana seharunys juga ada di sini. Di India, filterisasi airnya sudah merata dan air gratis bisa ditemukan di tempat umum. Tapi ya gitu, ada yang seger banget ada yang rasanya aneh memang. Kalo sudah begitu, air yang rasanya aneh ini gak jadi di minum dah. Oh soal makanan, sejujurnya saya gak berani nyoba banyak karena takut sakit perut. Sebab saya rada sensitif dengan kari dan bahan makanan yang gak pernah dimakan, jadilah makan telor aja tiap hari.
Rasa penasaran saya akan India yang jadi negara ter-underestimate banyak orang, ternyata gak kebukti. Paling tidak, itulah yang saya dan Tari temukan dan rasakan. Alhamdulillah kita sama sekali gak menemukan hal-hal yang negatif, malah kita yang kepingin naik bajaj kalau abangnya ganteng. Banyak banget cerita lucu yang kita berdua alami, mulai dari go show naik kereta di second class, jatuh dari becak karena abangnya bersemangat jelasin kanan kiri sambil berbahasa Hindi, sampe ibu-ibu India yang seenaknya duduk di pangkuan Tari haha.
Aseli perjalanan kali ini seru banget dan misi menaklukkan India akhirnya berhasil!
Artikel ini sebelumnya diikutsertakan pada Co.Create Blog Competition. Baca artikel asli Shinta, di sini.
Comments ( 0 )